PWMU.CO – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, merampungkan 100 hari pertama masa jabatannya dengan berbagai capaian signifikan. Berbagai program unggulan telah diluncurkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Efisiensi Anggaran dan Digitalisasi Sekolah
Dalam laporan kinerja 100 hari, Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa Kemendikdasmen berhasil merealisasikan 97,2% dari total alokasi anggaran sebesar Rp38,6 triliun pada tahun 2024. Anggaran ini difokuskan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan, pengadaan sarana belajar, serta program digitalisasi sekolah.
Salah satu langkah terobosan adalah percepatan digitalisasi sekolah dengan distribusi perangkat teknologi ke lebih dari 5.000 sekolah di daerah terpencil. Selain itu, pelatihan penggunaan teknologi bagi guru juga digalakkan guna mengoptimalkan pemanfaatan platform digital dalam proses pembelajaran.
Peningkatan Kesejahteraan Guru
Salah satu perhatian utama dalam 100 hari pertama adalah peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik. Sebanyak 605.650 guru telah mendapatkan sertifikasi pada tahun 2024, dengan target tambahan 806.000 guru pada 2025.
Mekanisme pencairan tunjangan guru juga diperbaiki agar lebih transparan dan tepat waktu. Kini, tunjangan langsung disalurkan ke rekening penerima, mengurangi potensi keterlambatan yang sebelumnya sering terjadi.
Kurikulum Baru: Coding dan Kecerdasan Artifisial
Dalam upaya mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital, Kemendikdasmen memasukkan coding dan kecerdasan artifisial (AI) ke dalam kurikulum nasional. Mata pelajaran ini akan diperkenalkan mulai tahun ajaran 2025/2026.
Anak-anak perlu dibekali dengan keterampilan digital sejak dini agar siap menghadapi dunia yang semakin terhubung dengan teknologi,†ujar Abdul Mu’ti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/1/2025).
Revitalisasi Sekolah dan Infrastruktur Pendidikan
Renovasi sekolah menjadi prioritas utama dalam kebijakan Mendikdasmen. Sebanyak Rp17,1 triliun dialokasikan untuk memperbaiki bangunan sekolah yang rusak, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kemendikdasmen juga menggalakkan program “Sekolah Ramah Anak,†memastikan setiap sekolah memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, akses air bersih, serta lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Apresiasi dari DPR RI
Komisi X DPR RI memberikan apresiasi atas langkah-langkah strategis yang telah diambil selama 100 hari pertama. Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, menegaskan bahwa program yang dijalankan Kemendikdasmen telah memberikan dampak nyata bagi dunia pendidikan.
“Percepatan sertifikasi guru, digitalisasi sekolah, serta perbaikan infrastruktur adalah langkah nyata yang patut diapresiasi. Kami akan terus mendukung kebijakan pendidikan yang berorientasi pada peningkatan kualitas, kata Hetifah.
Komitmen untuk Masa Depan Pendidikan
Ke depan, Kemendikdasmen akan fokus pada peningkatan akses pendidikan di daerah terpencil serta penguatan kurikulum berbasis kompetensi. Abdul Mu’ti menegaskan bahwa transformasi pendidikan harus terus berlanjut agar Indonesia dapat mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing global.
Dunia pendidikan terus berkembang, dan kita tidak boleh tertinggal. Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan reformasi pendidikan ini, pungkasnya.
Dengan berbagai pencapaian tersebut, diharapkan sistem pendidikan Indonesia semakin maju dan inklusif, memberikan manfaat nyata bagi seluruh peserta didik di Tanah Air.
Penulis Azrohal Hasan Editor Wildan Nanda Rahmatullah