
PWMU.CO – Lagu Tepuk Siku Pundak Tangan yang bernada Rujak Uleg menggema dalam acara Berlian Cheerful Camp (BCC) yang diselenggarakan pada Jumat-Sabtu (8-9/2/2025).
“Ayo kita nyanyikan bersama lagu ini! Mengapa Rujak Uleg? Karena meskipun suara saya jelek bagi orang lain, tetapi orang terdekat saya tetap bangga. Begitu pula dalam belajar, meskipun hujan deras dan petir menyambar, kita harus tetap semangat,” ujar Muhammad Harun SE MPd., Kwartir Daerah Hizbul Wathan (HW) Gresik, yang menjadi pemateri dalam acara tersebut.
Harun menjelaskan bahwa HW adalah organisasi otonom yang menanamkan akidah Islam dalam bentuk akhlak mulia kepada peserta didik. Melalui sistem kepanduan, HW mengajarkan sopan santun dan membentuk karakter disiplin. Salah satu bentuk kegiatan kepanduan adalah perkemahan seperti yang dilakukan dalam BCC ini.
Berlian Cheerful Camp: Mencetak Pemimpin Pandu yang Kreatif dan Inovatif
BBC 2025 kembali digelar dengan tema “Innovative and Creative Cheerful Scouting Leader”. Acara ini diikuti oleh 119 siswa kelas 5 dan berlangsung di lapangan Qabilah SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik.
Pada pukul 12.30 WIB, peserta mulai berdatangan dengan mengenakan seragam HW lengkap, membawa tas ransel, dan perlengkapan sesuai ketentuan. Mereka disambut oleh petugas registrasi di depan pos satpam.
Kegiatan perkemahan diawali dengan pendirian tenda, yang dibantu oleh Ayunda dan Rakanda yang telah ditunjuk. Pada pukul 14.00 WIB, upacara pembukaan berlangsung dengan tertib, dipimpin oleh Irma Sonya Suryana SKom MSi, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan.
“Siapa yang dari semalam bilang ke Mama dan Papa kalau tidak sabar ingin berkemah? Pasti kalian sangat antusias hari ini! Silakan ambil pengetahuan dan pengalaman sebanyak-banyaknya saat menjadi Pandu Pengenal HW,” ujarnya.
“Semoga kalian senang dan tetap bersemangat mengikuti seluruh agenda BCC. Saya yakin kalian adalah anak-anak hebat yang membanggakan,” tambah Sonya.
Setelah melaksanakan shalat Asar berjamaah, peserta berkumpul di lapangan sesuai regu masing-masing. Terdapat 10 regu, terdiri dari 5 regu putra (Garuda, Elang, Kobra, Harimau, dan Zebra) serta 5 regu putri (Mawar, Anggrek, Sepatu, Matahari, dan Cempaka).
Penjelajahan terdiri atas tiga pos utama dan satu pos pemberangkatan.
- Pos Pemberangkatan: Menyusun puzzle logo HW secara cepat dan tepat untuk melatih konsentrasi, ketelitian, dan kerja sama tim.
- Pos 1 – Latihan Keseimbangan dan Kecepatan: Melewati titian bambu sepanjang 3 meter dan merayap di bawah jaring rafia.
- Pos 2 – Latihan Kedisiplinan dan Konsentrasi: Mempraktikkan Peraturan Baris Berbaris (PBB).
- Pos 3 – Latihan Kepekaan dan Konsentrasi: Memecahkan Kode Indra Manusia (KIM) melalui permainan raba dan sandi morse menggunakan peluit.

Menjadi Pandu HW yang Inovatif dan Kreati
Dalam sesi materi, Harun menyampaikan delapan syarat menjadi Pandu HW yang inovatif dan kreatif. Setelah sesi ini, peserta bersih diri dan beristirahat untuk mempersiapkan diri menghadapi muhasabah dini hari, yang dimulai pada pukul 03.00 WIB dengan shalat Tahajud dan Subuh berjamaah.
Keesokan paginya, peserta mengikuti senam pagi dengan irama dan gerakan Senam Anak Indonesia Hebat sebelum memasuki sesi pengumuman juara. Pengumuman juara dengan 5 kategori, yaitu yel-yel terheboh regu sepatu, penjelajah terbaik putra dan putri, regu terkompak putra dan putri. BCC diakhiri dengan pembongkaran tenda oleh peserta dengan cekatan.
Setelah upacara penutupan, peserta dengan cekatan membongkar tenda, menandai berakhirnya acara Berlian Cheerful Camp 2025.
Keseruan yang Tak Terlupakan
“Alhamdulillah regu sepatu menjadi juara dan makin semangat semangat seperti jargonnya semangat-semangat hore! Aku berharap waktu berkemah lebih lama lagi dan penjelajahan lebih jauh karena seru banget. Meskipun tidak bisa tidur di tenda bersama dengan teman-teman karena hujan deras, aku tetap mengikuti kemah sampai akhir. Semoga tahun depan kegiatan seperti ini diadakan lagi, ” ujar Nur Saffanah Mumtazah kelas 5 Delta.
Hal senada disampaikan Brilliano Al Ibrahim (kelas 5 Alpha), yang mengaku sempat khawatir saat suaranya serak sehari sebelum menjadi pemimpin upacara.
“Kegiatan paling seru adalah permainan bersama Ramanda Harun. Senang sekali bisa menjadi regu terkompak! Tapi sayang, waktu kemah kurang lama, jadi rasanya masih kurang puas. Harus ada kemah lagi!,” katanya antusias.
Penulis Nurul Qomariyah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun