PWMU.CO – Nasyiatul Aisyiyah (NA) memiliki posisi strategis karena beranggotakan perempuan muda. Ada yang yang dilewati masa remaja, menikah, mengandung, melahirkan, dan merawat anak. Maka NA juga memusatkan perhatian pada pendidikan untuk menghadapi proses itu.
Hal itu disampaikan oleh Agung Danarto, Ketua PP Muhammadiyah, saat workshop organisasi dalam Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Jumat (3/11/2017).
Agung menambahkan, terutama dalam pendidikan anak bagaimana kader NA mampu mendesain pendidikan anak sehingga hafidz Quran, imam masjid. Jika pendidikan anak seperti ini berhasil maka orang pasti mencari kader NA karena sudah terbukti.
Baca juga :Tanwir Nasyiatul Aisyiyah Dibuka Hari Ini di Banjarmasin
Untuk mendukung proses pendidikan itu, sambung Agung, Nasyiatul Aisyiyah diminta memahami pendekatan Al Quran lewat tiga cara. Pertama, bayani yakni pemahaman Al Quran dari teks dan bahasa. Kedua, burhani yakni memahami ayat tidak hanya dari teks Al Quran tapi juga memakai akal dan ilmu pengetahuan. Seperti memahami konsep kontemporer dalam bidang ekonomi, politik dan teknologi. Ketiga, Irfani, pendekatan ini menggunakan teks, akal dan rasa. Seperti melakukan shalat tidak hanya dilakukan tertib dari gerakan dan bacaan namun juga khusyuk. (aini)