
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur menandatangani Noktah Kesepahaman (MoU) dengan Marshall Cavendish Singapura, Senin (17/2/2025). Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jatim, Prof Dr Khozin MSi, menuturkan bahwa program ini bertujuan agar guru-guru Muhammadiyah siap menghadapi gelombang modernisasi yang berhubungan dengan kecerdasan buatan/artificial intelegence (AI).
Kegiatan yang digelar di ruang rapat Kantor PWM Jatim yang beralamat di Jl. Kertomenanggal IV No. 1 Surabaya ini diikuti oleh kepala sekolah, madrasah, dan pesantren Muhammadiyah yang ada di Jawa Timur.
“Semoga dengan kerja sama ini bisa meng-imrpove proses pembelajaran di sekolah. Tentunya, di sekolah perlu adanya inovasi-inovasi. Namun, di tahun depan program utama kita harus menerapkan proses belajar-mengajar yang berbasis teknologi, terutama AI,” ungkap Prof Khozin.
Ia menyebutkan bahwa selama ini proses belajar-mengajar di sekolah berbasis pada AI masih dalam tahap wacana. “Maka dari itu, insya Allah akan kita terapkan secepatnya, karena dalam waktu dekat para guru akan mengikuti pelatihan (training) terkait AI yang akan digunakan,” tambah Prof Khozin.
“Jadi sebenarnya program ini targetnya adalah para murid kita. Namun, sebelum muridnya, gurunya harus pinter lebih dulu. Jadi, para guru nanti akan mendapat pelatihan dari pihak Marshall Cavendish. Kemudian, nanti tiap 10 siswa, 1 guru akan mendapatkan akun. Jika ada 300 siswa, maka 30 guru akan mendapatkan akun,” katanya.
Prof Khozin berharap dengan adanya program ini menjadikan proses belajar-mengajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan bagi para siswa, terutama guru agar bisa lebih kreatif dalam mempersiapkan bahan ajarnya. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan