PWMU.CO – Ada yang tidak biasa di lokasi pembangunan Kavling Surya Regency Malang, Sabtu (4/11/2017) sore. Tukang dan kuli bangunan yang menggarap proyek milik PCM Pakis Malang itu usai bekerja berkumpul di saung mendengarkan ceramah singkat dari mubaligh H Sulaksono MPdI. Setelah itu mereka terima gaji akhir pekan dan makan-makan.
Para tukang itu tampak santai mendengarkan ceramah setelah penat bekerja. Sabtu itu mereka sudah berhenti bekerja saat waktu Ashar tiba. Kemudian shalat berjamaah, terus disambung taushiyah singkat. Setelah itu menikmati makanan
Kasiono, kepala tukang, mengucapkan terima kasih karena ada siraman ruhani untuk para tukang bangunan. Suasana seperti ini sangat belum pernah mereka dapatkan. ”Terima kasih kepada pengelola Kavling Surya Regency telah memperhatikan kami, bahkan diberikan waktu dan tempat untuk mendapatkan siraman ruhani meskipun singkat, semoga ada manfaatnya bagi kami para tukang bangunan ini,” ujarnya.
BACA ; PCM Pakis Malang Membangun Hunian Surya Regency untuk Pusat Dakwah Muhammadiyah
Dalam ceramahnya, Sulasnoko, menyampaikan, di mana pun kita berada harus selalu ingat kepada Allah SWT, ”Karena Dialah yang memberi kita rezeki, kesehatan, kekuatan, dan keluarga yang baik dan bahagia tidak lain hanya untuk beribadah,” paparnya.
Ada tiga tempat manusia beraktivitas, ujar Noko, panggilan akrab Ustadz Sulasnoko. Pertama, di rumah. ”Saat di rumah kita harus manfaatkan sebaik mungkin bersama keluarga dan saudara,” jelasnya.
Kedua, tempat kerja yaitu tempat di mana sering bersama teman dan orang lain. ”Di tempat kerja atau di lingkungan luar rumah kita harus saling pandai menjaga diri, baik perilaku dan ucapan, serta selalu berbuat baik kepada siapa pun,” lanjutnya.
Ketiga, di tempat ibadah yaitu masjid dan mushola. Di tempat ini manusia harus lebih lama dan khidmad beribadah supaya semua yang dilakukan diridhoi oleh Allah SWT dan menjadi amal kebaikan di dunia dan di akhirat.
”Nah inilah yang kadang kita semua tidak bisa berlama-lama di masjid untuk shalat dan beribadah kepada Allah SWT, karena sering kepikiran yang di luar ibadah, jadi shalatnya sering cepat selesai, bahkan tanpa dzikir dan doa,” jelasnya.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pakis, Lukman Hakim, model dakwah ini untuk mendekatkan tukang kepada Islam. ”Sebelum gajian tukang dibagikan kita ajak kumpul dulu untuk shalat Ashar berjamaah kemudian taushiyah singkat untuk mengenalkan Muhammadiyah kepada para tukang bangunan setelah itu kami berikan gajinya,” tuturnya. (izzudin)