
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Mojokerto menggelar Seminar Literasi dan Inovasi (Narasi) di SMP Muhammadiyah Plus, Kecamatan Puri, Mojokerto, (16/2/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Pimpinan Ranting IPM Sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Mojokerto dengan jumlah peserta sekitar 80 orang. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan dibuka oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Mojokerto, Nashir Fahmi SAg MHI.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PD IPM Kabupaten Mojokerto, Iqbal Rahman, menyampaikan tiga alasan utama diadakannya seminar ini.
“Pada Oktober 2024 lalu, sekitar 120 remaja ditangkap oleh Polres Kabupaten Mojokerto di salah satu vila di Pacet saat hendak melakukan aksi kejahatan pada malam hari. Oleh karena itu, seminar ini diadakan agar peserta memahami isu kenakalan remaja di era disrupsi,” ujarnya.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Khoirul Azmi Ridho SE MM, yang membahas Pengembangan Kreativitas Siswa, serta Muhammad Yuda Wahyu, Ketua Bidang Advokasi, Kebijakan Publik, dan HAM (AKP) PW IPM Jawa Timur, yang membawakan materi tentang Isu Kenakalan Remaja di Era Disrupsi.
“Kami ingin para pelajar Muhammadiyah memiliki minat, bakat, dan kreativitas dalam belajar serta memahami betul tentang kenakalan remaja di era sekarang,” terang Iqbal Rahman.
Ia juga berharap setelah seminar ini, para ketua dan pengurus ranting IPM di sekolah dapat memberikan motivasi kepada anggotanya agar tidak terlibat dalam kekerasan di lingkungan sekolah, termasuk perundungan.
Seminar ini mengangkat tema “Pelajar Inklusif dalam Menyikapi Era Disrupsi.” Dalam kesempatan tersebut, salah satu kepala sekolah menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang diinisiasi oleh IPM Kabupaten Mojokerto.
“Kami sangat mendukung seminar edukatif ini. Siswa harus memahami dua hal penting, yaitu pengembangan ide kreatif serta kesadaran terhadap kenakalan remaja. Oleh karena itu, kami mendelegasikan 10 siswa kami untuk mengikuti kegiatan ini. Kami berharap IPM Kabupaten Mojokerto terus melakukan langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi kenakalan peserta didik guna menjaga nama baik sekolah, IPM, dan Muhammadiyah,” ujar Kepala SMA Muhammadiyah 2 Mojosari, Mojokerto.

Sementara itu, Wakil Ketua PDM Kabupaten Mojokerto juga memberikan dukungan penuh kepada para peserta seminar.
“Pak Nashir sangat bangga dengan kepemimpinan Mas Iqbal Rahman. Dengan adanya kegiatan ini, kalian tidak hanya belajar di sekolah, tetapi juga belajar berorganisasi serta mendapatkan pengalaman dan literasi dari Narasi ini,” ujarnya.
PDM Kabupaten Mojokerto berkomitmen mendukung penuh kegiatan IPM lainnya untuk kaderisasi dan pengembangan kepemimpinan di masa depan.
“Kalian adalah generasi penerus yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan Muhammadiyah di Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini sangat penting untuk mengedukasi siswa karena saya melihat bahwa moral pemuda saat ini semakin menurun. Banyak yang tidak lagi menghormati guru, bahkan berani membentak orang tua. Penyebabnya adalah lingkungan yang salah, seperti pacaran, mencuri, dan perilaku negatif lainnya. Oleh karena itu, jangan sampai ada siswa Muhammadiyah yang terlibat dalam hal-hal tersebut,” lanjutnya.
Ia juga menekankan agar seminar seperti ini terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak sekolah.
“Seminar ini harus berkesinambungan, jangan hanya diadakan sekali. Semua sekolah harus mendukung dan mendelegasikan siswanya. Dengan berkumpulnya siswa dari berbagai ranting sekolah, mereka akan mendapatkan pengalaman dan wawasan lebih luas,” tambahnya.
Dalam seminar ini, setiap pimpinan ranting sekolah mendapatkan sertifikat penghargaan. Acara ditutup pukul 11.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan salat Zuhur berjamaah di masjid depan sekolah.
Peserta yang hadir juga mendapatkan snack, minuman, dan alat tulis bagi mereka yang aktif dalam kegiatan tersebut. Iqbal Rahman mengapresiasi antusiasme peserta sehingga seminar ini dapat berjalan dengan baik, kondusif, dan memberikan pencerahan bagi para ketua ranting IPM sekolah untuk menerapkan strategi yang telah mereka pelajari kepada anggotanya.
Penulis Muhammad Iqbal Rahman Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun