
PWMU.CO – Wakil Ketua PWM Jatim, Dr H M Sholihin Fanani SAg MPSDM berkesempatan membeberkan empat prinsip utama dalam Muhammadiyah.
Hal itu disampaikan dalam acara Pengajian Muhammadiyah yang digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paciran di Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur, Kamis (20/2/2025).
Majelis Tabligh PCM Paciran mengagendakan Pengajian Rutin 2 bulan sekali dirolling dan ditempatkan di PRM se Cabang Paciran, dan kali ini giliran di PRM Sendangagung yang dipusatkan di halaman SMPM 12 Sendangagung.
Di hadapan kurang lebih 400 jamaah Muhammadiyah Cabang Paciran, Wakil Ketua PWM Jatim yang akrab disapa Abah Sholihin ini memaparkan empat prinsip utama dalam Muhammadiyah, dan itu menjadi ukuran keberhasilan Muhammadiyah.
“Prinsip-prinsip dalam Muhammadiyah yang pertama, Keagamaan di Muhammadiyah, keagamaan ini harus terjaga dari penyakit taqlid, beragama tanpa dasar,” tegas pria kelahiran 12 Mei 1968 di Desa Karangwungu Lor Laren Lamongan ini.
“Kedua militansi, militansi dalam Muhammadiyah harus kuat dan teguh di hati warga Muhammadiyah, dan ketiga, sistem kepemimpinan Muhammadiyah (yang bersifat kolektif kolegial) menjadi penting untuk membangun kebersamaan dalam kepemimpinan,” imbuh pria lulusan S 3 Universitas Airlangga Surabaya (2018) ini.
“Keempat, kiprah dakwah dalam Muhammadiyah menjadi ruh utama dalam Muhammadiyah, dan ini perlu regenerasi agar terus berkesinambungan,” pungkas suami Muflikha, SAg MPd ini.
Acara yang dimulai tepat pukul 14.00 dan diawali musik tradisional jidor “Surya Nada” yang dimainkan oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sendangagung ini menambah semarak pengajian makin gayeng dan meriah.
Abah Sholihin yang pernah jadi wali santri merasa bersyukur bisa hadir dan bernostalgia dengan warga Muhammadiyah khususnya keluarga besar Pondok Pesantren Al-Ishlah dan SMPM 12 Sendangagung, karena ketika anak Abah Sholihin ini sekolah dan mondok di Al-Ishlah ini, 3 anak Abah Sholihin lulusan Al-Ishlah bernama;
- Amalia Hanifah (25 tahun)
- Fauzul Hakim (24 tahun)
- Nizam Burhanuddin (22 tahun). (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan
