PWMU.CO- Terdapat 7 langkah dalam pengasuhan anak yang penuh kasih sayang.
Hal tersebut disampaikan oleh Abys Wigati pada pelatihan parenting Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo, Sabtu (4/11).
baca juga: Menjadi Keluarga Sakinah di Era Digital
Dihadapan peserta parenting, ibu 3 anak ini menyampaikan 7 langkah dalam memberikan pengasuhan yang penuh kasih sayang, yaitu:
1. Memahami Fase Tumbuh kembang anak.
2. Komunikasi yang efektif dengan anak.
3. Jadilah figur yang baik untuk anak, karena anak merupakan peniru ulung dari setiap yang dilihat dan didengar.
4. Memberikan Support dan kontrol ( dukungan dan pengawasan)
5. Memaklumi setiap proses yang ada.
6. Apresiasi dan konsekuensi, berikan pujian pada anak bukan menjanjikan hadiah, dan biarkan anak yang menerima konsekuensi sendiri.
7. Istiqomah.
baca juga: Untuk Lebih Berdayakan Tunanetra, Panti Asuhan Aisyiyah Ponorogo Bangun Gedung Instalasi Produksi
Ahli Parenting dari Malang ini menyatakan bahwa mendidik dan mengasuh anak dengan hati adalah hal penting yang harus dilakukan, karena setiap individu lahir dengan membawa berbagai potensi, kemampuan, ciri dan sifat yang berbeda beda.
“Dalam perkembangannya anak akan selalu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Jadi secara fitrah, anak-anak sudah membawa berbagai potensi, kemampuan dan sifat baik yang ditanamkan oleh Allah,” ungkapnya.
Abys juga menjelaskan bahwa tugas orangtua adalah menumbuhkan potensi kebaikan pada anak, bukan menanami bibit yang baru, karena orangtua adalah guru yang tepat dalam mengelola potensi pada anak yang telah dianugerahkan oleh Allah.
“Keluarga merupakan madrasah pertama anak untuk menerima norma-norma baik dalam berperilaku,” jelasnya.
baca juga: Selamat! Panti Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo Dinobatkan sebagai LKSA Percontohan Nasional
Ditemui di tempat terpisah, Syarifan Nurjan, Kepala Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo menjelaskan tujuan diadakannya pelatihan parenting ini. “Tujuan pelatihan ini adalah untuk menguatkan pola pengasuhan berbasis keluarga, dan kelekatan antara santri asuh dan pengasuh, sehingga membentuk keluarga sakinah,” ungkapnya kepada PWMU.CO. (Wiwik)