
PWMU.CO – Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Sidoarjo menggelar pertemuan kedua di Auditorium SMA Negeri 1 Sidoarjo, Senin (17/02/2025). Acara ini menghadirkan materi pengimbasan peningkatan kompetensi guru BK tahap pertama yang sebelumnya dilaksanakan di Malang.
Tim guru BK yang hadir dalam sesi ini terdiri dari Desta Triyoko SPd (SMA Negeri 1 Gedangan) dan Zulkifli SSosI MPd (SMA Muhammadiyah 3 Tulangan).
Sebelum masuk ke materi utama, sesi awal diisi oleh Poltekkes Kerta Cendikia Sidoarjo yang diwakili Agus Sulistyowati SKep MKes dengan tema Manajemen Waktu untuk Kesuksesan Belajar Siswa.
Mengenal dan Mengelola Stres
Dalam sesi utama, Desta Triyoko tampil membawakan materi pengimbasan dari Tim Psikolog Klinis RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur dengan topik Manajemen Stres. Ia menjelaskan berbagai aspek stres, mulai dari definisi, penyebab, hingga cara mengatasinya.
“Stres adalah kondisi yang muncul ketika seseorang menghadapi tantangan atau perubahan yang menuntut penyesuaian cepat,” jelas Desta, mengutip Kemenkes 2024. Dalam dunia pendidikan, guru sering mengalami stres akibat beban kerja, tugas administrasi, hingga permasalahan siswa.
Desta membedakan antara eustress (stres positif) dan distress (stres negatif). Eustress dapat meningkatkan motivasi, kreativitas, dan produktivitas. Sementara distress justru menghambat aktivitas, menyebabkan kecemasan, bahkan memicu gangguan kesehatan mental dan fisik.
Penyebab dan Dampak Stres
Menurut Desta, dinamika stres dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Faktor Lingkungan – seperti kondisi ekonomi, politik, dan teknologi.
- Faktor Organisasi – termasuk tuntutan tugas, peran, dan kepemimpinan.
- Faktor Individu – seperti masalah keluarga dan keuangan.
Dampak stres bisa terlihat dalam berbagai bentuk, mulai dari gejala fisik (sakit kepala, darah tinggi, penyakit jantung), psikologis (gangguan tidur, depresi), hingga perilaku (penurunan produktivitas, absensi tinggi).

Strategi Mengatasi Stres
Desta juga membahas lima respons manusia terhadap stres, yaitu:
- Fight (Melawan) – bereaksi agresif, seperti marah atau bertindak kasar.
- Flight (Menghindar) – melarikan diri dari masalah, baik secara fisik maupun mental.
- Freeze (Membeku) – merasa kewalahan dan kehilangan kemampuan untuk bertindak.
- Fawn (Menunduk) – berusaha menyenangkan orang lain untuk menghindari konflik.
- Flop (Menyerah) – mengalami keputusasaan, bahkan bisa pingsan akibat stres.
Sebagai solusi, Desta menyarankan beberapa langkah manajemen stres di tempat kerja, di antaranya sebagai berikut:
- Menyeimbangkan kehidupan sosial dan pekerjaan.
- Berbicara dengan orang yang dapat dipercaya.
- Melakukan aktivitas sesuai minat dan kemampuan.
- Menjaga kesehatan dengan olahraga dan pola hidup sehat.
- Mengembangkan hobi yang bermanfaat serta meningkatkan ibadah dan relaksasi.
“Semoga kita semua bisa mengendalikan stres dengan baik, sehingga dapat membantu siswa dalam menghadapi tantangan mereka,” tutupnya.(*)
Penulis Zulkifli Editor Zahrah Khairani Karim