
PWMU.CO – Musyawarah Wilayah (Musywil) V Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur menegaskan pentingnya manajemen kader untuk menempati berbagai posisi strategis di berbagai bidang.
Suli Daim, salah satu tokoh Fokal IMM Jatim, menekankan bahwa forum ini tidak hanya sekadar tempat berkumpul tanpa arah yang jelas. Ia mengingatkan bahwa pada Musyawarah Nasional (Munas) Fokal IMM sebelumnya, forum ini telah berkembang seperti organisasi otonom (Ortom) yang menata kader di berbagai sektor.
“Hari ini kita sudah melihat diaspora kader IMM di berbagai partai politik, dunia akademik, dan sektor profesional lainnya. Ini harus dimanajemen dengan baik agar mereka bisa memberikan kontribusi maksimal,” ujarnya, Sabtu (22/2/2025).
Suli mencontohkan bagaimana di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, di bawah koordinasi Radius Setiyawan, para kader dikelola dengan baik dalam melanjutkan pendidikan dan mengembangkan karirnya. Ketua LPPM, Dede Nasrullah, juga berperan dalam mengarahkan kader agar memiliki jenjang karir profesional yang jelas.
Namun, ia juga menyoroti adanya tantangan dalam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). “Masih banyak pimpinan kampus Muhammadiyah yang merasa terancam dengan kader IMM yang pintar dan kritis dalam dinamika kampus. Padahal, sudah waktunya AUM dipegang oleh kader-kader Ortom,” tegasnya.
Suli juga menekankan pentingnya menyiapkan kader untuk menempati posisi strategis, termasuk menjadi rektor di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). “Menjadi rektor itu butuh kompetensi. Kader IMM harus menyiapkan diri dengan memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan agar bisa dicalonkan,” tambahnya.
Dalam Musywil ini, pemilihan Ketua Fokal IMM Jatim dilakukan melalui pemilihan formatur. Siapapun yang terpilih, jika ia adalah kader IMM, harus tetap terbuka untuk diingatkan dan dikoreksi jika melakukan kesalahan.
Sementara itu, Sulthon Amien menegaskan bahwa kader IMM yang ingin berkiprah di AUM harus meningkatkan kompetensi. “Kalau memang ada yang belum mumpuni, maka harus diperkuat dulu agar memenuhi standar yang diharapkan,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa jaringan Fokal IMM Jatim bisa menjadi media dakwah yang efektif. “Kita bisa mengimplementasikan ajaran KH Ahmad Dahlan dalam menyebarluaskan Islam di Indonesia,” ungkapnya.
Menurut Sulthon, kader IMM memiliki tanggung jawab besar dalam memperbaiki moral bangsa. “Melalui Fokal IMM, kita memiliki jejaring yang bisa digunakan untuk membangun gerakan bersama demi kemajuan umat dan bangsa,” pungkasnya.
Penulis Azrohal Hasan Editor Wildan Nanda Rahmatullah