
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Besuki kembali menggelar pengajian rutin Ahad pagi di Masjid Al-Azhar Kota Timur Besuki, Ahad (23/02/2025). Pengajian kali ini mengangkat tema “Menyambut Ramadhan dengan Semangat Ibadah dan Ketaqwaan” bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan jamaah dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Pengajian yang secara rutin diadakan setiap pekan terakhir tiap bulan ini menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Situbondo, Muhammad Syamsuri, sebagai pemateri utama. Acara dimulai pukul 06.00 WIB hingga selesai dan dihadiri oleh jamaah dari warga Muhammadiyah, para guru dan karyawan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Besuki beserta Masyarakat umum.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Bidang Tabligh dan Dakwah PCM Besuki, Sarwoko, menekankan pentingnya pengajian Ahad pagi sebagai sarana dakwah dan ajang silaturahmi bagi anggota Muhammadiyah serta masyarakat umum.
“Kegiatan ini tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga menjadi wadah untuk berbagi ilmu, pengalaman, serta motivasi dalam menjalankan ajaran Islam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sarwoko menambahkan bahwa pengajian ini berperan penting dalam memperkuat pemahaman umat terhadap ajaran Islam. Dengan adanya kajian rutin, diharapkan jamaah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta terhindar dari pemahaman yang menyimpang. Selain itu, kegiatan ini turut menumbuhkan kepedulian sosial dan semangat beramal saleh di tengah masyarakat.
Dalam sesi ceramahnya, Muhammad Syamsuri menekankan pentingnya menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur.
“Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan yang sarat dengan kebaikan dan ampunan. Allah Swt telah mewajibkan puasa sebagai ladang pahala yang besar bagi umat Islam,” jelasnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala perbuatan yang dapat mengurangi nilai ibadah.
“Shadaqah menghapuskan dosa, begitu pula puasa. Namun, jangan sampai puasa kita hanya sebatas menahan lapar dan dahaga tanpa menjaga lisan, pendengaran, serta perbuatan, agar ibadah yang kita lakukan tidak sia-sia,” tambahnya.
Dalam ceramahnya, beliau mengutip hadis Rasulullah Saw yang menjelaskan bahwa amalan ibadah tertentu dapat menghapus dosa di antara waktu-waktu tersebut, selama tidak melakukan dosa besar. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat lima waktu, dari Jumat ke Jumat berikutnya, dan dari Ramadan ke Ramadan berikutnya adalah penghapus dosa di antara waktu-waktu tersebut, selama tidak melakukan dosa besar” (HR. Muslim).
Amalan Ibadah
Hadis ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah kepada hamba-Nya, di mana amalan ibadah yang rutin dilakukan dapat menjadi sebab dihapusnya dosa-dosa kecil. Namun, syaratnya adalah menjauhi dosa-dosa besar yang hanya bisa dihapus dengan taubat yang sungguh-sungguh.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu jamaah menanyakan hukum penggunaan obat penahan haid bagi wanita agar dapat beribadah secara penuh selama Ramadhan, sebagaimana yang dilakukan saat ibadah haji. Menanggapi pertanyaan ini, pemateri menjelaskan bahwa dalam Islam, penggunaan obat tersebut diperbolehkan selama tidak menimbulkan mudarat bagi kesehatan. Namun, beliau juga menekankan bahwa wanita yang berhalangan berpuasa dan menggantinya di luar bulan Ramadhan tetap mendapatkan pahala yang sama seperti saat dilakukan di bulan suci ramadhan.
Pertanyaan lain diajukan oleh seorang jamaah muslimat mengenai cara menambah nilai-nilai puasa, mengingat adanya kekhawatiran akan perbuatan yang dapat mengurangi pahala di bulan Ramadhan. Pemateri memberikan saran agar umat Islam membiasakan diri dengan puasa sunah, seperti puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak), puasa Senin-Kamis, dan puasa tiga hari setiap bulan.
Pengajian Ahad pagi ini berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme dari para jamaah. Diharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut sebagai bagian dari upaya mencerdaskan umat serta membangun peradaban Islam yang berkemajuan. (*)
Penulis Fauzi Editor Amanat Solikah