
PWMU.CO – Tasyakuran atas terbitnya izin operasional KBIHU Aisyiyah Kota Probolinggo diselenggarakan di Hotel Ratna, kediaman Ketua KBIHU Aisyiyah, Noor Hidayah SH, pada Selasa (25/2/2025). Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo beserta staf Pembinaan Haji dan Umrah.
Hadir pula jajaran Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Probolinggo, pembimbing, dan pengurus KBIHU Aisyiyah. Ide tasyakuran ini muncul setelah pengurus menerima undangan penyerahan piagam izin operasional dari Kanwil Kemenag Jatim pada Selasa (18/2/2025).
Izin operasional tersebut dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 1480 Tahun 2024 tertanggal 24 Desember 2024 tentang Izin Penyelenggaraan Bimbingan dan Pendampingan Ibadah Haji dan Umrah bagi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah Aisyiyah.
Acara ini dirancang dengan nuansa serius namun santai. Seremonial singkat diawali dengan sambutan dari Ketua PDA Kota Probolinggo, Dra. Endang Dewi Fatimah. Ia mengungkapkan rasa syukur atas bantuan, bimbingan, dan arahan yang diberikan hingga terbitnya izin operasional KBIHU Aisyiyah.
“Izin operasional ini sangat bermakna sebagai bukti eksistensi KBIHU Aisyiyah setelah penantian sejak 2017. Legalitas ini penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Kami siap berdiri sejajar dengan KBIHU lainnya dalam mendampingi calon jamaah haji,” tuturnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo, Didik Kurniawan SAg MA, menggaungkan semangat “Sukses Haji 2025.” Ia menekankan pentingnya informasi keberangkatan jamaah yang harus disampaikan dengan jelas kepada masyarakat.
Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas
Didik menyampaikan bahwa keberadaan KBIHU sangat membantu Kemenag sehingga pengelolaannya harus terukur. “Kelola KBIHU Aisyiyah dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas,” ujarnya sambil tersenyum.
Menurutnya, kerja keras berarti mengelola KBIHU secara profesional, menjaga kualitas pelayanan, dan memberikan pendampingan yang optimal. Sentuhan pribadi dari pembimbing akan meninggalkan kesan mendalam bagi jamaah.
Ia juga menjelaskan bahwa kerja cerdas berarti mampu menangkap peluang dan memahami segmen pasar masing-masing KBIHU. Sementara itu, kerja ikhlas tidak berarti tanpa biaya; peningkatan layanan memerlukan kontribusi dari jamaah untuk mendukung profesionalisme.
Lebih lanjut, Didik menekankan pentingnya pembimbingan yang dilakukan baik di tanah air maupun di tanah suci. “Sukseskan Haji 2025. Semoga KBIHU Aisyiyah terus berkembang di masa depan,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan santapan siang yang disajikan oleh Hotel Ratna.
Kejutan dari Kanwil Kemenag Jawa Timur
Menjelang akhir acara, Ketua Tim Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji Bidang PHU Kanwil Kemenag Jatim, Edi Susilo SKom MM, menyampaikan kabar gembira dengan menyerahkan lembaran asli izin operasional berlogo Garuda timbul berwarna keemasan kepada KBIHU Aisyiyah dan KBIHU Rabbani.
Edi Susilo juga mengingatkan bahwa pengurus KBIHU harus dikelola secara profesional, dengan SDM yang mumpuni di bidang IT dan pembimbing yang bersertifikasi. Izin operasional ini berlaku selamanya, namun akreditasi akan dilakukan setiap tiga tahun sekali.
“Tugas pembimbing ibadah haji sangat berat, karena berkaitan dengan mabrur atau tidaknya ibadah jamaah,” pesannya menutup pembinaan. (*)
Penulis Izza El Mila Editor Wildan Nanda Rahmatullah