
PWMU.CO – Semangat juang seorang atlet sejati kembali ditunjukkan oleh Muhammad Bryand Abdullah, atlet Tapak Suci Pimda 065 Kota Blitar, yang bertanding dalam 8th Tapak Suci Open Ismail Navianto Cup di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 18-20 Februari 2025.
Meski harus menerima medali perunggu setelah mengalami cedera serius, Bryand tetap menunjukkan tekadnya untuk terus berjuang sebagai atlet Tapak Suci.
Bryand, yang saat ini berusia 14 tahun dan sedang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren SPEAM Kota Pasuruan kelas 8, tampil penuh percaya diri dalam kejuaraan yang diikuti oleh ribuan atlet Tapak Suci dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam babak penyisihan, Bryand berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya dan melaju ke babak selanjutnya dengan kemenangan meyakinkan.
Cedera di Babak Kedua, Bryand Tetap Berjiwa Ksatria
Pada pertandingan babak kedua, Bryand sempat unggul di ronde pertama. Namun, di ronde kedua, pada menit 1:03, ia mengalami benturan keras saat melakukan teknik guntingan.
Akibatnya, tangan kirinya patah dan ia terpaksa menghentikan pertandingan. Tim medis yang bertugas segera memberikan pertolongan pertama sebelum Bryand dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi penyambungan tulang.
Meski mengalami cedera yang cukup serius, Bryand tetap menunjukkan mental seorang pejuang. Dengan penuh semangat, ia menerima hasil pertandingan dengan lapang dada dan tetap berusaha tersenyum di hadapan para pelatih, official, dan rekan-rekannya. N.A. Itauzzakah, official sekaligus orang tua Bryand, terus memberikan dukungan agar sang atlet tetap semangat menjalani proses pemulihan.
Dukungan dari Teman dan Guru, Bryand Tidak Akan Menyerah
Pascaoperasi, Bryand harus menjalani istirahat selama beberapa hari untuk memulihkan kondisinya. Meskipun mengalami cedera, ia menegaskan bahwa ini bukan akhir dari kariernya sebagai atlet Tapak Suci. Justru, insiden ini semakin memperkuat tekadnya untuk kembali bertanding dan meraih prestasi yang lebih tinggi.
Dukungan pun mengalir dari teman-teman, guru Bahkan dari Komunitas BikersMu Kota Malang. Mereka memberikan motivasi agar Bryand tetap bersemangat dalam masa pemulihan. Banyak yang menyampaikan pesan penyemangat melalui group WhatsApp maupun secara langsung.
“Bryand adalah contoh nyata bahwa seorang atlet sejati tidak hanya dinilai dari kemenangan di arena, tetapi juga dari keteguhan hati dan semangat pantang menyerah. Kami yakin ia akan kembali lebih kuat,” ujar salah satu pelatih Tapak Suci Pimda 065 Kota Blitar.
Tapak Suci Open 2025: Ajang Pembuktian Atlet Muda
Kejuaraan 8th Tapak Suci Open Ismail Navianto Cup yang berlangsung pada 18-20 Februari 2025 ini menjadi ajang bergengsi bagi para pesilat muda untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Acara ini diikuti oleh ribuan atlet dari berbagai daerah dan mempertandingkan berbagai kategori usia dan kelas.
Dalam kompetisi ini, para atlet dituntut tidak hanya untuk menguasai teknik bertarung, tetapi juga memiliki mental baja dan sportivitas tinggi, seperti yang ditunjukkan oleh Bryand.
Harapan dan Perjuangan Ke Depan
Dengan pengalaman berharga ini, Bryand bertekad untuk segera pulih dan kembali berlatih. Ia masih memiliki impian besar untuk mengharumkan nama Tapak Suci, Sekolah dan Kota Blitar tempat kelahiran nya di kejuaraan-kejuaraan mendatang.
“Saya tidak akan berhenti. Ini hanya bagian dari perjalanan. Setelah sembuh, saya akan kembali lebih kuat,” ujar Bryand dengan penuh semangat.
Perjalanan Bryand bisa menjadi inspirasi bagi banyak atlet muda lainnya. Bahwa dalam dunia olahraga, kegagalan dan cedera bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan yang lebih besar. Semoga Bryand segera pulih dan kembali berlaga di arena pertandingan dengan semangat yang lebih membara! (*)
Penulis Alexs Mac Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan