
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo menggelar Musyawarah Daerah III yang dilaksanakan di Hotel Maesa dengan tema “Optimalisasi Peran Fokal IMM Ponorogo dalam Pembangunan Kabupaten Ponorogo yang Hebat dan Berkemajuan” Rabu (26/2/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan alumni dan kader aktif IMM Kabupaten Ponorogo. Selain itu, pada pelaksanaan Musyawarah Daerah III PD FOKAL IMM Ponorogo juga dihadiri langsung oleh anggota DPRD Jawa Timur Suli Da’im.
Pada awal kegiatan Ketua Panitia Musyawarah Daerah III Fokal IMM Ponorogo menyampaikan bahwa kegiatan Musyda ini tidak hanya sekedar pergantian pengurus melainkan juga sebagai wadah untuk menjalin ukhuwah.
“Alhamdulillah pada forum ini kita dapat berkumpul dan menjalin ukhuwah agar kita dapat merumuskan kembali langkah strategis bagi FOKAL IMM Ponorogo,” ucap Alif.
Ia juga menambahkan bahwa dalam forum ini hadir Anggota DPRD Jawa Timur yang juga alumni IMM.
“Saya ucapkan terima kasih juga kepada Pak Suli sebagai anggota DPRD Jawa Timur telah hadir disini dan sejak saya masih kuliah selalu jadi inspirasi dan aspirasi,” imbuh Alif.
Sambutan kedua dalam kegiatan ini disampaikan oleh Agus Susanto sebagai ketua PD FOKAL IMM Ponorogo. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa harapan kedepan FOKAL IMM tidak hanya menjadi wadah berkumpul saja melainkan dapat membantu progresivitas kader IMM.
“Dalam Musyda ini kita harus merumuskan desain Fokal IMM agar kedepan bisa menjadi wadah inkubasi para kader IMM agar berkembang Pesat,” jelas Agus.
Keynote Speaker Musyda Fokal IMM Ponorogo: Suli Da’im

Keynote Speaker dalam Pembukaan Musyda III Fokal IMM Ponorogo adalah Suli Da’im. Dalam paparannya, Anggota DPRD Jawa Timur tersebut mengingatkan bahwa FOKAL IMM memiliki tanggung jawab yang besar karena selain harus menjadi teladan, juga memiliki tugas untuk membimbing.
“Para alumni harus bisa jadi teladan dimanapun berada dan ada tanggung jawab besar juga bagi paraalumni untuk membimbing kader IMM aktif agar bisa berdiaspora diberbagai sektor,” papar Suli Da’im.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa kader IMM harus proaktif dalam bidang politik mengingat saat ini terdapat belasan menteri pada periode kepemimpinan Presiden Prabowo berasal dari Muhammadiyah.
“Pada periode Presiden Prabowo ini adalah periode dengan jumlah menteri dari Muhammadiyah terbanyak sepanjang sejarah, maka saya tegaskan agar kader IMM harus proaktif untuk membersamai dan mengawal kebijakan Pemerintah mengingat di sana ada banyak kader Muhammadiyah,” tambah Anggota DPRD tersebut.