
PWMU.CO – Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (PP MBS) Tuban kembali mendapatkan kehormatan dengan kedatangan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Pradana Boy, Ahad (02/03/2025).
Kunjungan ini menjadi yang kedua kalinya setelah sebelumnya beliau turut hadir dalam acara Haflah Akhirusssanah pada bulan Juni tahun lalu. Kedatangan beliau kali ini membawa misi khusus, yaitu memberikan motivasi kepada para santri agar semakin bersemangat dalam belajar dan mengembangkan diri.
Lima Pesan dari LP2M PWM Jawa Timur
Dalam kesempatan tersebut, Pradana Boy menyampaikan lima poin utama yang harus menjadi perhatian bagi para santri dalam menghadapi perkembangan zaman. Pertama, beliau mengingatkan agar santri tidak tenggelam dan terlena oleh pesatnya perkembangan teknologi.
Sebaliknya, teknologi harus dimanfaatkan secara bijak dan optimal sebagai sarana untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan diri. Dengan memanfaatkan teknologi dengan baik, santri dapat mengakses berbagai sumber ilmu dan meningkatkan keterampilan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan.
Kedua, beliau menegaskan bahwa bagaimanapun juga, peran guru dan ustadz dalam pendidikan tidak dapat digantikan oleh teknologi. Terutama dalam diskursus ilmu-ilmu keagamaan, bimbingan langsung dari para guru tetap menjadi elemen kunci dalam memahami ajaran agama secara mendalam. Oleh karena itu, santri harus tetap menghormati dan menjadikan guru sebagai teladan dalam menimba ilmu.
Poin ketiga yang beliau sampaikan adalah pentingnya memiliki cita-cita yang tinggi. Santri tidak boleh merasa terbatas hanya karena berasal dari desa. Beliau membagikan kisah hidupnya sendiri yang berasal dari sebuah desa kecil di Kecamatan Brondong, namun mampu menempuh pendidikan hingga jenjang S3 di salah satu kampus terbaik dunia. Hal ini menjadi bukti bahwa asal-usul dari desa bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan, bahkan untuk berkiprah di tingkat internasional. Santri harus berani bermimpi besar dan berusaha keras untuk mewujudkannya.
Selanjutnya, Pradana Boy menekankan pentingnya penguasaan berbagai bahasa internasional. Dalam era globalisasi, kemampuan berbahasa asing menjadi modal penting yang akan membuka peluang lebih luas bagi santri, baik dalam dunia akademik maupun profesional. Dengan menguasai bahasa internasional, santri dapat berinteraksi dengan lebih banyak orang dari berbagai belahan dunia dan memperluas wawasan mereka.
Terakhir, beliau berpesan agar santri membiasakan diri untuk menulis. Menulis bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga merupakan cara terbaik untuk meninggalkan jejak intelektual dan mengabadikan nama di dunia keilmuan. Melalui tulisan, ide dan pemikiran santri dapat diwariskan kepada generasi berikutnya dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Kunjungan dan motivasi yang diberikan oleh Dr. Pradana Boy disambut dengan antusias oleh para santri. Mereka merasa semakin terinspirasi untuk terus belajar, mengembangkan diri, serta menatap masa depan dengan optimisme dan semangat tinggi. Kehadiran beliau diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para santri dalam menempuh perjalanan akademik dan kehidupan mereka ke depan.
Penulis Moh. Sayidulqisthon Editor Amanat Solikah