
PWMU.CO – Tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Ketika fungsi ini dijalankan dengan baik, insya Allah keselamatan akan diraih. Namun, sebaliknya, jika fungsi ini diabaikan, maka penyesalan yang akan didapatkan. Demikian disampaikan oleh Daud Ismail dalam kajian Subuh di Masjid An-Nur Muhammadiyah Sidoarjo pada Rabu (5/3/2025).
“Ada tiga jenis penyesalan yang akan dialami manusia: penyesalan dalam kehidupan, penyesalan saat kematian, dan penyesalan saat dibangkitkan kembali,” ujar Daud.
Penyesalan dalam kehidupan terjadi ketika seseorang mengaku beragama Islam, tetapi tidak menunjukkan pengakuan itu dalam perbuatannya. “Mengaku Muslim, tetapi enggan melaksanakan shalat. Mengaku Muslim, tetapi tidak mau belajar al-Quran,” tambah Daud.
Ia kemudian mengisahkan tentang sepasang suami istri yang tidak pernah salat dan enggan mengaji. Namun, mereka tetap memenuhi kebutuhan anaknya untuk belajar mengaji. Suatu ketika, anak mereka yang berusia tujuh tahun bertanya tentang bacaan al-Quran, tetapi mereka tidak bisa menjawabnya. Ketika ditanya jumlah rakaat dalam shalat Maghrib, mereka juga tidak tahu. Saat itu, mereka menangis dan menyesali kebodohan mereka, ungkap Daud.
Penyesalan kedua adalah saat menghadapi kematian. Kematian adalah sebuah keniscayaan, tetapi banyak orang yang tidak menyukainya. Proses kematian diawali dengan sakaratul maut, yang erat kaitannya dengan kehidupan seseorang. Jika seseorang menjalani kehidupan dengan baik, maka kematiannya pun akan dimudahkan.
“Ada orang yang mengalami sakaratul maut dengan sangat sulit. Bahkan, ada yang mengalaminya selama dua hari dua malam, diiringi kejadian-kejadian menakutkan. Saat itu, perilaku seseorang selama hidupnya akan tergambar dengan jelas,” papar Daud.
Penyesalan ketiga terjadi saat manusia dibangkitkan kembali di hadapan Allah. Pada hari itu, semua manusia akan dikumpulkan. Ada yang datang dengan wajah berseri-seri karena akan menerima surga, tetapi ada pula yang datang dengan wajah hitam penuh kesedihan.
Ketika dipanggil, orang-orang yang tidak beribadah akan datang dengan kepala tertunduk. Mereka berkata, “Ya Allah, aku telah melihat, aku telah mendengar, dan aku telah menyaksikan kebenaran janji-Mu. Aku takut. Kembalikan aku ke dunia agar aku dapat memperbaiki amalanku, ya Allah.”
“Namun, semua sudah terlambat,” tegas Daud.
Manusia diberi pilihan: ingin menghadap Allah dengan wajah berseri atau wajah kusut penuh penyesalan. Agar tidak menyesal di dunia maupun di akhirat, manfaatkanlah hidup ini untuk beribadah kepada Allah.
“Semoga kita termasuk hamba yang dimudahkan Allah untuk meraih surga-Nya,” pungkasnya. (*)
Penulis Moh. Ernam Editor Wildan Nanda Rahmatullah