PWMU.CO – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Al Khawarizmi Fakultas Teknik (FT) Universitas Trunojoyo Madura mengadakan diskusi IMMawati bertema Menggagas Gerakan Perempuan Muda Mandiri dan Berkemajuan di Sekretariat IMM Bangkalan, Madura, Selasa (7/11 /2017).
Hadir sebagai narasumber Uzlifah Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah (MPK PDA) Kota Malang. Dia menjelaskan, gerakan perempuan yang mandiri dan berkemajuan telah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Salah satunya digerakkan oleh Muhammadiyah melalui Aisyiyah.
Baca juga: Kader IMM Harus Wujudkan Nilai Religiusitas, Intelektualitas, dan Humanitas
Berkemajuan, kata Uzlifah, tidak boleh hanya menjadi slogan manis semata. Tapi berkemajuan harus menjadi komitmen dan harus diwujudkan dalam bentuk aplikatif ataupun gerakan. Ketika IMM hanya terjebak dalam rutinitas kegiatan semata, maka kata berkemajuan tidak pantas disandang oleh IMM.
Seorang kader berkemajuan itu visioner atau berpandangan jauh ke depan. Sebagaimana yang dulu diaplikasikan oleh KH Ahmad Dahlan. “KH Ahmad Dahlan sudah mengaplikasikan kata berkemajuan sejak Muhammadiyah didirikan,” ujarnya.
Perempuan berkemajuan, lanjut dia, harus memiliki aqidah yang kuat dan berprinsip kuat sehingga tidak mudah tergoda bujuk rayu seorang pria yang cenderung menjerumuskan ke arah yang tidak baik. “Jika ada laki-laki mendekati meski ganteng tapi tidak serius, perempuan harus tegas menolak bujuk rayu itu,” urainya.
Selain itu, perempuan berkemajuan harus tertib dalam beribadah, visioner dan berilmu tinggi sehingga apa yang dibicarakan selalu berdasarkan fakta. “Oleh karenanya kader IMM diharapkan banyak membaca sehingga memiliki wawasan yang luas, terutama dalam soal agama dan sosial,” tandasnya. (aan)