
PWMU.CO – Setelah seharian berjibaku dengan kegiatan di sekolah, para guru dan karyawan SMAS Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng, Banyuwangi, pada Jumat (14/03/2025) mengadakan kegiatan buka puasa bersama (bukber).
Bukber dilaksanakan di kawasan Pantai Marina Kawasan Boom Banyuwangi yang biasa dipakai berbagai ajang kegiatan festival pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi, termasuk tempat pertunjukan tahunan Gandrung Sewu.
Kebahagiaan Tidak Mahal
Sebanyak tiga puluh enam guru dan karyawan sekitar pukul 14.00 WIB bertolak dari sekolah menuju ke Pantai Marina Banyuwangi yang berjarak sekitar 35 km dari SMA Muha dengan menggunakan dua mini bus milik sekola,h yaitu mobil Toyota Avanza dan bus medium.
“Suatu momen yang sangat langka di kondisi seperti ini, kita bisa dan mampu menyambung tali silaturahmi melalui ajang berbuka puasa bersama dengan menu seadanya. Ego dan perasaan gengsi, serta pengakuan strata sosial kita kubur dalam-dalam, dan yang muncul hanya kebahagiaan karena kebersamaan dalam satu keimanan, senasib, dan seperjuangan,” ujar Arif Imam Subhi SSi selaku penanggung jawab kegiatan.
Semua bapak ibu guru di tengah perjalanan menuju ke Pantai Marina tampak begitu bahagia, terlihat dari raut muka yang sangat ceria dan dari berbagai candaan mereka begitu lepas tanpa harus merangkai aturan kalimat formal yang kadang rumit dalam merangkainya.
“Kebahagiaan seperti itulah yang sangat dibutuhkan agar tidak terkungkung dalam kegaduhan memproklamirkan pengakuan sebuah harga diri, jika kita mampu merangkai kebersamaan dalam wadah silaturahmi ternyata bahagia itu mudah diraih dan tidak mahal, tidak perlu menyewa vila ataupun hotel berbintang dengan berbagai fasilitas,” ujar Adhe Yoga Rivaldi SSos, koordinator kegiatan bukber.

Utamakan Ibadah
Meskipun kegiatan bukber guru dan karyawan SMA Muha diadakan di tempat wisata, sebagai bentuk syiar Islam, tidak akan pernah meninggalkan nilai-nilai utama ibadah.
Sehingga tidak menggelincirkan ibadah puasa sehari yang menyebabkan kehilangan pahala karena kehilangan shalat jamaah Maghrib atau tidak shalat sama sekali karena keasyikan berbuka dengan berbagai menu.
Menjelang masuk waktu berbuka, semua rombongan berkumpul, dan setelah adzan Maghrib berkumandang, dengan sigap guru Ismuba, Abu Tholib SHum mengomando bacaan berbuka“Ddzahabadh dhoma’u wabtalatil uruqu watsabatal ajri insyaallah“.
Kemudian semuanya rombongan membatalkan puasa dengan es blewah dan langsung melaksanakan shalat Maghrib berjamaah. Beberapa saat kemudian baru melaksanakan buka dengan menu berat secara bersama-sama.
Setelah menunggu beberapa saat, dilanjutkan dengan jamaah Isya disambung shalat Tarawih dengan imam Beny Andika SSi. Setelah semua selesai, pukul 19.00 WIB rombongan melanjutkan perjalanan pulang ke sekolah tempat berkumpul di awal.(*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Zahrah Khairani Karim