
PWMU.CO – Sejarah baru tercipta di Universitas Airlangga (Unair). Anggun Zifa, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) angkatan 2021, resmi terpilih sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair 2025. Ia menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut. Kemenangannya telah dinyatakan oleh Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) Unair, Minggu (16/3/2025).
Kemenangan Zifa bukan sekadar prestasi individu, tetapi juga mencerminkan bagaimana kader IMM dapat berkontribusi secara nyata dalam dinamika kepemimpinan mahasiswa di Unair. Ia adalah kader aktif Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Al-Fatih Unair yang telah lama berkiprah di berbagai organisasi kampus.
Jika bicara tentang kepemimpinan, Zifa memiliki rekam jejak yang luar biasa. Ia pernah menjabat sebagai Presiden BEM FST Unair 2024, Sekretaris Jenderal MPM Unair 2024, serta Kepala Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FST Unair 2023.
Tak hanya itu, ia juga berperan sebagai asisten pemandu dalam berbagai pelatihan kepemimpinan mahasiswa, seperti seperti LKKM TL 2024, LKMM TM 2024, dan LKMM TD 2023 dan Koordinator Pendamping Kelompok AMERTA 2023. Pengalaman ini tentu menjadi modal besar dalam menjalankan tugasnya sebagai Presbem Unair.
Perjalanan Menuju Kemenangan
Keputusan Zifa untuk berkontestasi dalam pemilihan ini tidaklah mudah. Restu orang tua menjadi salah satu tantangan yang harus ia hadapi. Dengan perjuangan panjang, akhirnya ia mendapatkan dukungan penuh dari ayah dan ibunya. Sang ayah, yang dahulu aktif sebagai Ketua Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Solokuro, serta ibunya, turut memberikan restu agar Zifa maju dalam pemilihan Presbem Unair 2025.
Seluruh tahapan pemilihan ia jalani dengan penuh keseriusan. Mulai dari pemberkasan pendaftaran, penyusunan grand design kepemimpinan, safari kampus, uji publik, hingga penetapan resmi oleh MPM Unair, semua ia lakukan dengan maksimal. IMM Unair turut mendampingi dan mendukung setiap langkah Zifa dalam perjalanan menuju kemenangan ini.
“Kami percaya kalau amanah tidak akan pernah salah memilih pundaknya, kontestasi ini bukan sekedar untuk berkompetisi tapi untuk mengabdi atau dharma bakti suci kepada Unair. Dengan berbekal ridho dari kedua orang tua untuk mencalonkan diri sebagai ketua BEM Unair, saya sudah meneguhkan hati saya bahwasanya siapapun nanti yang terpilih, inshaAllah itulah yang terbaik untuk universitas Airlangga,” jelas Zifa.
Berani Membawa Perubahan
Bersama wakilnya, Melvin Hermawan, Zifa mengusung pendekatan kepemimpinan yang Transformasional, Sinergis, Inklusif, dan Pro-Aktif (TSIP). Mereka berkomitmen menghadirkan perubahan nyata di lingkungan kampus dengan pendekatan kolaboratif. Tagline yang mereka usung, Bergerak Bersama, Wujudkan Dampak Nyata, menjadi semangat dalam menjalankan roda kepemimpinan.
“Bagi saya menjadi seorang pemimpin adalah jalan hidup. Bukan demi meraih jabatan, mimpi, atau ambisi pribadi, tapi demi terwujudnya niat ikhlas dalam hati bahwa suatu hari nanti, saya bisa berdharma bakti suci untuk Airlangga yang Madani. Saya sangat percaya bahwasanya kepemimpinan bukanlah tentang jabatan atau pangkat tapi tentang dampak pengaruh dan inspirasi. Semoga berkah Rahmat ilahi melimpahi perjuangan ini,” tutur Zifa.

Ketua Koordinator Komisariat IMM Unair, ‘Aalimah Qurrata A’yun, mengungkapkan rasa kebanggaan bagi IMM yang terus melahirkan pemimpin berintegritas dan berjiwa progresif.
“Kemenangan ini bukan hanya milik Immawati Zifa, tetapi milik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, terkhusus IMM Unair dan Surabaya, mengingat dalam menempati posisi Ketua BEM Universitas ini belum pernah dijangkau oleh IMM,” ucapnya.
Muhammad Arif Amrullah, Ketua Komisariat IMM Dr Soetomo Unair yang juga menjadi ketua tim pemenangan menyampaikan pesannya.
“Saya menyampaikan beribu terima kasih kepada seluruh komponen yang turut membantu atas terciptanya kolaborasi yang luar biasa ini. Tak lupa menitip harapan kepada Anggun Zifa Anindia, agar selalu menjaga integritas, nilai, dan janji yang sudah ia sampaikan pada seluruh rangkaian pemilihan ketua dan juga menebarkan semangat syiar Muhammadiyah pada setiap lini gerakan menuju masyarakat BEM yang sebenar-benarnya,” ungkapnya.
“saya yakin lewat TJAKAP, gerakan transformasional yang mengikuti sifat-sifat nabi seperti jujur, amanah, komunikasi aktif (tabligh), dan produktif (cerdas dalam manajemen organisasi) adalah bentuk langkah dan kepemimpinan profetik yang akan ditunjukkan zifa dalam melangkah,” tambahnya.
Bersama kabinet Adhiraya Karsa, Zifa siap membawa BEM Unair menjadi lebih baik. Langkahnya menjadi inspirasi bagi mahasiswa serta kader IMM lainnya untuk terus berkontribusi bagi kampus dan masyarakat luas.
Penulis Zahra Putri Pratiwig Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun