
PWMU.CO – Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-Munawwaroh merupakan satu-satunya pesantren milik Muhammadiyah di Kota Malang. Pesantren ini berlokasi di Jalan Kyai Sofyan Yusuf No. 32, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Didirikan oleh Kyai Dja’far Soedjarwo, pesantren ini terus berkembang di bawah kepemimpinan Ustadz Taufiq Kusuma, Ustadz Hamdan Mariyadi (alm.), Saeful Jul SH, Ustadz Mahmud Efendy, dan Samudji.
Perkembangan pesantren ini tidak terlepas dari kiprah alumni Pesantren Modern Gontor. Ustadz Hamzah Utomo, putra pendiri pesantren Al-Munawwaroh, merupakan alumnus Gontor. Begitu pula Kepala Madrasah, Waka Multimedia (Ustadz Wahud Budi), dan guru pengajar khat, M. Zamroni.
Di lingkungan pesantren ini terdapat dua lembaga pendidikan formal, yaitu MTs Muhammadiyah 2 Malang dan MA Muhammadiyah 2 Kota Malang. Kedua madrasah ini berada dalam satu kompleks dengan pesantren. Selain itu, terdapat juga Panti Asuhan Muhammadiyah Al-Munawwaroh. Panti ini berdiri pada tahun 2005 untuk menampung lebih dari 40 warga Aceh yang terdampak tsunami. Saat itu, panti diasuh oleh Nasrul Arief.
Panti asuhan ini berfungsi sebagai tempat tinggal bagi santri dari luar Kota Malang serta membantu biaya pendidikan anak-anak yatim atau dari keluarga kurang mampu. Siswa yang menerima beasiswa terikat kontrak pendidikan dari jenjang Tsanawiyah hingga Aliyah (6 tahun) dan tidak diperkenankan pindah sekolah selama masa pendidikan berlangsung.
Meskipun tergolong pesantren berskala kecil dan berada di tengah komunitas warga NU, pesantren ini memiliki keunikan dari segi latar belakang santri yang multietnis. Santri di sini berasal dari berbagai suku, seperti Jawa, Madura, Batak, Sunda, Arab, Tionghoa, hingga Flores. Bahkan, pesantren ini pernah memiliki seorang santri keturunan Tionghoa bernama Iskandar Jaya, yang telah memeluk Islam sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Pesantren ini aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Agama dan Persyarikatan Muhammadiyah. Setiap tahun, pesantren mengirim delegasi untuk mengikuti Hari Santri Nasional, Porseni, dan Pospeda tingkat Kota Malang. Beberapa santri juga aktif dalam organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan KOKAM. Sementara dalam bidang olahraga, santri pesantren ini kerap meraih medali dalam kejuaraan Tapak Suci tingkat kota maupun provinsi.
Hingga saat ini, alumni pesantren Al-Munawwaroh, khususnya lulusan MA Muhammadiyah 2 Malang, telah berhasil melanjutkan pendidikan ke berbagai perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, hingga Universitas Trunojoyo Madura. Bahkan, ada yang berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Salah satunya adalah M. Hanif Farhannabil, santri asal Desa Pandanajeng, yang mendapatkan beasiswa ke Maroko dan Mesir. Akhirnya, ia memilih untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Tak hanya berkuliah, beberapa alumni pesantren ini juga telah berkarier di berbagai bidang. Salah seorang alumnus asal Poncokusumo kini menjadi guru P3K di SD Negeri Sawojajar. Selain itu, tiga alumni asal Flores-NTT diterima sebagai anggota TNI Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Wallahu a’lam. (*)
Penulis Dina Rosida Syarif Editor Wildan Nanda Rahmatullah