PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar Gresik punya cara unik dan inovatif dalam merayakan Hari Pahlawan, yang jatuh hari ini (10/11/17)
Siswa-siswi yang tergabung dalam ekstra teater memperagakan aksinya dengan 3 panggung (frame) sekaligus.
Acara yang dimulai jam 7 pagi diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya dengan 3 stanza.
Dilanjutkan dengan prakata oleh Kepala Sekolah Ustadz Faizun yang berpesan untuk semua civitas SDMM agar mempunyai semangat belajar, bekerja, dan berkarya dengan semangat kepahlawanan.
“Setiap diri harus mempunyai jiwa pahlawan, bergerak, berkarya, dan bekerja dengan semangat jihad agar menjadi pahlawan di mana pun kita berada. Jiwa pahlawan adalah jiwa yang ikhlas melakukan segalanya tanpa pamrih,” pesannya.
Setelah prakata, maka acara inti dimulai dengan aksi teatrikal marathon, mulai dari panggung 1 yang menampilkan keluarga yang sibuk dengan remot kontrol yang mengarah ke TV raksasa yang ada pada panggung 2.
Frame 2 adalah implementasi dari adegan peperangan Arek-arek Suroboyo dan adegan perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (Hotel Oranje, atau Hotel Majapahit sekarang) sekaligus ada aksi dari seorang siswa yang memperagakan seorang ayah yang menerangkan bahwa perang 10 November adalah bentuk perlawanan terhadap penjajah di masa itu. Untuk masa kini yang dihadapi adalah penjajahan baru berupa pengaruh teknologi handphone, dengan mengarahkan ke frame 3.
Di panggung ke 3 ada aksi dari Ananda Kayyis yang menampilkan model penjajahan baru berupa pengrauh handphone. Ananda Kayyis beraksi berupa teater panthomim binaan Ustadzah Fitri yang berjudul “Hp oh Hp”. Initnya mengingatkan temanya bahaya handphone.
Pada akhir acara ada panggung musikalisasi puisi yang ditampilkan apik seluruh siswa bina vokalia dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang membakar semangat siswa-siswi SD Muhammadiyah Manyar yang tumpah ruah di halaman Kampus Biru–sebutan lain SDMM.
“Dengan agenda tahunan aksi tetrikal memperingati Hari Pahlawan yang jatuh 10 November ini diharapkan dapat membangkitkan semangat belajar sejarah bagi siswa-siswi kami, dan menjiwai arti semangat kepahlawanan bagi diri mereka,” ucap Ustadzah Ida, pembina ekstra teater SD Muhammadiyah Manyar.
Selain PWMU.CO, kegiatan ini juga diliput oleh media cetak dan elektronik. (zaki)