
PWMU.CO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Jember Kelompok 01 Desa Tegalarum aktif mengedukasi kurang lebih 26 masyarakat tentang biopori sebagai solusi lingkungan yang berkelanjutan. Kegiatan ini berlangsung pada (25/02/2025) dan dipusatkan di rumah Ketua Kelompok Tani Desa Tegalarum.
Dengan menggunakan metode praktik langsung, mahasiswa KKN bersama warga belajar membuat lubang biopori sebagai upaya meningkatkan resapan air dan mengurangi risiko banjir. Mereka juga memberikan pemahaman mengenai manfaatnya, seperti menjaga kesuburan tanah dan mengurangi sampah organik.
Metode biopori dipilih berdasarkan hasil analisa dan survei yang dilakukan di Desa Tegalarum. Dari survei tersebut, ditemukan bahwa permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat di beberapa daerah adalah rendahnya daya serap air tanah, yang menyebabkan genangan air dan berkurangnya pasokan air tanah. Oleh karena itu, metode biopori menjadi solusi yang sangat efektif, terutama bagi petani sayur dan buah, karena lubang resapan biopori mampu meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah secara optimal.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan lingkungan di Desa Tegalarum, terutama terkait drainase dan daya serap tanah yang rendah. “Selama ini, banyak warga belum mengetahui bahwa biopori dapat menjadi solusi sederhana untuk mengatasi genangan air,” ujar salah satu mahasiswa KKN, Firdauzy Rizqy R.
Ketua Kelompok Tani Desa Tegalarum, Pak Acuk, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, penerapan biopori tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga bagi pertanian di desa.
“Jika resapan air lebih baik, tanaman juga bisa tumbuh lebih subur,” ungkapnya.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa KKN tidak hanya memberikan teori, tetapi juga memandu warga dalam pembuatannya. Warga yang hadir turut antusias mengikuti setiap langkah pembuatan dan berkomitmen untuk menerapkannya di rumah masing-masing.
Salah satu peserta, Bapak Mifta, mengaku baru mengetahui bahwa lubang kecil bisa berdampak besar bagi lingkungan.
“Saya kira biopori hanya untuk pertanian, ternyata bisa juga mengurangi genangan di halaman rumah,” katanya dengan antusias.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan warga Desa Tegalarum semakin sadar akan pentingnya konservasi air dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Mahasiswa KKN Unmuh Jember berharap biopori bisa menjadi solusi yang terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga desa menjadi lebih hijau dan sehat. (*)
Penulis Wildan Maulana Ahmad Editor Amanat Solikah