
PWMU.CO – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Kajian Intensif Al-Islam untuk Mualaf (KIAM) di Gedung Dakwah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bali, Selasa (18/3/2025).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman keislaman para mualaf serta memberikan bimbingan dalam menjalani kehidupan sebagai Muslim di lingkungan yang mayoritas non-Muslim. Acara ini mendapat dukungan penuh dari Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu).
Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, menekankan pentingnya peran dai Muhammadiyah dalam membimbing para mualaf secara inklusif dan sesuai dengan budaya setempat.
“Dai LDK Muhammadiyah memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa saudara-saudara kita yang baru masuk Islam mendapatkan bimbingan yang tepat. Dakwah yang kita lakukan harus mengedepankan pendekatan yang inklusif dan selaras dengan budaya lokal, sehingga proses pembinaan bisa berlangsung dengan baik,” ujarnya.
Pembinaan Berkelanjutan
Acara ini dihadiri oleh Ketua PWM Bali, Husnul Fahmi, Ketua LDK PWM Bali, Husni Abadi, serta Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Bali, Sari Ismoyo. Kegiatan ini diikuti oleh 50 mualaf dari berbagai komunitas di seluruh wilayah Bali.
Ketua PWM Bali, Husnul Fahmi, menegaskan pentingnya pembinaan mualaf secara berkelanjutan agar mereka mendapatkan pemahaman Islam yang utuh.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para mualaf untuk terus belajar dan mendapatkan dukungan penuh dari komunitas Muslim di Bali. Dengan demikian, mereka dapat menjalani kehidupan keislaman dengan lebih mantap,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua LDK PWM Bali, Husni Abadi, menyampaikan bahwa pembinaan yang konsisten sangat dibutuhkan agar para mualaf tidak merasa sendiri dalam perjalanan spiritualnya.
“Kami akan terus berupaya menghadirkan program-program pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan mualaf. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar dakwah ini bisa berjalan lebih maksimal,” katanya.
Komitmen Muhammadiyah untuk Mualaf
Pesantren mualaf seperti KIAM menjadi bukti nyata kepedulian Muhammadiyah terhadap pembinaan mualaf. Melalui pendekatan yang inklusif dan pembinaan yang berkelanjutan, diharapkan para mualaf dapat menjalani kehidupan keislaman dengan lebih baik serta berkontribusi positif dalam masyarakat. (*)
Penulis Ahmad Fikri Editor Wildan Nanda Rahmatullah