
PWMU.CO – Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar ceramah Tarawih ke-20, yang kali ini menghadirkan Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Republik Indonesia, sebagai penceramah utama pada Rabu (19/3/2025). Dalam ceramahnya, Brian menekankan bahwa doa adalah sarana utama bagi seorang Muslim dalam memohon kepada Allah SWT.
Ceramah diawali dengan pujian kepada Allah Swt dan ajakan untuk memanfaatkan sisa Ramadan dengan ibadah yang lebih baik.
“Segala puji bagi Allah Swt karena malam ini kita dapat berkumpul di masjid ini. Semoga ibadah kita diberkahi dan kita semakin siap menghadapi 10 hari terakhir Ramadan,” ujar Prof. Brian.
Ia mengutip firman Allah dalam Surat Ghafir ayat 60:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk ke dalam neraka Jahanam dalam keadaan hina.”
Menurutnya, ayat ini menunjukkan bahwa doa adalah anugerah istimewa yang Allah berikan kepada manusia. Allah telah berjanji dalam al-Qur’an bahwa setiap doa pasti dikabulkan, baik dalam bentuk yang diharapkan atau dalam cara yang lebih baik menurut-Nya.
Brian mengingatkan bahwa doa tidak boleh hanya dilakukan saat dalam kesulitan, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ia juga mengutip hadis Nabi yang berbunyi:
“Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.”
Berbeda dengan manusia yang bisa merasa terganggu jika sering dimintai pertolongan, Allah justru senang jika hamba-Nya terus berdoa.
Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan waktu-waktu mustajab, seperti sepertiga malam terakhir dan menjelang berbuka puasa. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw bersabda:
“Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berkata, ‘Barang siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku akan memberinya. Dan barang siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, Aku akan mengampuninya.’”
Brian membagikan kisah nyata tentang seseorang yang awalnya tidak menyangka bisa berhaji, tetapi berkat doa yang tulus dan terus-menerus, Allah mengabulkan permohonannya.
“Jangan pernah meremehkan doa. Orang yang biasa-biasa saja bisa menjadi luar biasa hanya dengan doa, karena Allah itu Maha Besar,” tegasnya.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa untuk tidak hanya berdoa saat ujian tiba.
“Jika ingin IPK tinggi, doa harus dimulai sejak awal semester, bukan saat nilai sudah keluar. Begitu pula dengan cita-cita besar lainnya, harus selalu diiringi dengan doa yang tulus,” pungkasnya.
Ceramah ini memberikan pesan mendalam tentang peran doa dalam kehidupan seorang Muslim, serta bagaimana memanfaatkannya sebagai sarana untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. (*)
Penulis Ahmad Sa’dan Husaini Editor Wildan Nanda Rahmatullah