
PWMU.CO – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) mengadakan Pesantren Kilat dan Buka Puasa Bersama mahasiswa yang telah menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan tersebut berlangsug di Auditorium KH. Ahmad Dahlan dengan tujuan memberikan pembekalan spiritual bagi mahasiswa setelah menjalani KKN, Kamis (20/03/2025).
Dalam pesantren kilat ini, mahasiswa mendapatkan kajian keislaman dari dua pemateri, yaitu Ahmad Imran dan Zulfadli Al-Alim. Sebelum berbuka puasa, kegiatan dilanjutkan dengan tausiah oleh Abd. Halim Amsur.
Rektor UM Bulukumba, Jumase Basra menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pesantren kilat menjadi ajang yang sangat bermanfaat dalam membentuk karakter mahasiswa.
“Pesantren kilat ini memberikan bekal spiritual bagi mahasiswa, terutama setelah ananda menjalani KKN. Dengan adanya dua pemateri dalam pesantren kilat serta tambahan tausiah sebelum berbuka, ananda dapat lebih memahami bagaimana ilmu yang diperoleh di bangku kuliah harus selaras dengan nilai-nilai keislaman dan kehidupan sosial,” ujarnya.
Selain itu, Jumase juga mengapresiasi antusiasme mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ini.
“Saya sangat mengapresiasi semangat mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ananda telah menunjukkan komitmen untuk terus belajar, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam memperdalam nilai-nilai keislaman. Kegiatan seperti ini sangat penting dalam membentuk pribadi yang berakhlak dan memiliki kepedulian sosial tinggi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau berpesan kepada mahasiswa agar tetap fokus pada tugas akhir mereka.
“Ananda harus fokus dengan tugas akhir. Manfaatkan waktu sebaik mungkin agar dapat menyelesaikan studi dengan hasil yang maksimal dan membawa manfaat bagi diri sendiri, keluarga, serta masyarakat, pesannya.
Acara ditutup dengan kebersamaan dalam buka puasa yang semakin mempererat hubungan antara mahasiswa, dosen, dan pihak kampus. Melalui kegiatan ini, FKIP UM Bulukumba berharap mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman akademik dan sosial, tetapi juga semakin menguatkan nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. (*)
Penulis Syayyidina Ali Editor Amanat Solikah