PWMU.CO – Perlu penguatan kesadaran dalam diri generasi muda sehingga tumbuh kerelaan berkorban dan berjuang bagi kemajuan bangsa ini. Di abad milenial dibutuhkan pengorbanan untuk menjadikan Indonesia berdaya.
Hal itu dikatakan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Ir Tamhid Masyhudi, dalam refleksi Hari Pahlawan yang jatu hari ini Jumat (10/11/2017).
Menurut dia, Muhammadiyah didirikan tahun 1912 sebagai usaha menumbuhkan kesadaran rakyat untuk berjuang bagi kemajuan bangsa. Untuk bangsa ini, Muhammadiyah berjuang melalui bidang pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa ini. Lalu bidang kesehatan serta pelayanan sosial yang saat itu terkenal dengan filantropi Muhammadiyah.
Baca juga : Sikap Kepahlawanan Zaman Now Itu Enteng Berbagi dengan Rakyat Miskin
“Itu adalah Trisula abad pertama Muhammadiyah untuk memerdekakan dan membangun bangsa Indonesia,” ungkapnya. Sementara di abad ke dua usianya, sambung dia, Muhammadiyah membangun bangsa ini dengan mewujudkan Indonesia yang bebas dari kemiskinan, bebas dari keterbelakangan pendidikan dan kemudian Indonesia menjadi negara yang berdaya.
Dia menambahkan, momen menumbuhkan kesadaran diri bisa memakai Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November. Ini momen yang pas buat generasi muda untuk mengenang jasa para pendiri bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, khususnya perjuangan arek-arek Surabaya yang dengan kesadaran penuh berjuang mengusir penjajah. Bahkan, mereka rela berkorban jiwa dan raga untuk bangsa ini.
“Mari kita tumbuhkan kembali semangat, kesadaran dan kerelaan berkorban jiwa dan raga untuk bangsa Indonesia. Sebagaimana perjuangan arek-arek Surabaya dulu, dalam mengusir penjajah,” ujarnya.
“Bangsa Indonesia merdeka bukan hasil pemberian. Tapi diraih dengan pengorbanan untuk memerdekakan bangsa ini dari berbagai macam penjajahan. Baik ekonomi, politik dan lainnya,” tegasnya. (aan)