
PWMU.CO – Tiga ciri Muhammadiyah diungkap dalam agenda buka bersama antara guru, karyawan, dan pembina ekstrakurikuler SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya pada Kamis (20/3/2025).
Selama bulan Ramadan, SD Musix mengadakan berbagai agenda, di antaranya Baitul Arqam bagi guru dan karyawan, Darul Arqam bagi seluruh siswa, Darul Arqam K3S PDM Surabaya, dan kegiatan lainnya.
Sebagai penutup, acara buka bersama dihadiri oleh guru, karyawan, pembina ekstrakurikuler, mantan kepala SD Musix, serta para petugas kebersihan.
Acara ini dihadiri langsung oleh Ustadz Ir H Lukman Rahim, dengan narasumber Ustadz M Jemadi MA MPd, yang merupakan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya.
“Kami mengapresiasi seluruh guru dan karyawan yang telah menunjukkan kinerja luar biasa,” ujar Ustadz Ir Lukman Rahim.
Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan Gen Q Center sudah hampir memenuhi seluruh persyaratan. “Surat Keterangan Rencana Kota (SKRK) sudah rampung, tinggal menunggu Izin Mendirikan Bangunan (IMB),” tegas Ketua PCM Wonokromo, Surabaya tersebut.
Mengakhiri sambutannya, ia berpesan agar Baitul Arqam yang baru saja diikuti oleh seluruh guru, karyawan, dan keluarga besar Muhammadiyah Wonokromo dapat menjadi bekal dalam beribadah dan bermasyarakat.
Dalam tausiyahnya, Ustadz M Jemadi mengajak peserta untuk menyerukan yel-yel: “Kalau saya ucapkan ‘Siapa saya?’, jawabannya adalah ‘Kader Muhammadiyah’.” “Kalau saya lanjutkan dengan ‘Kader Muhammadiyah’, jawabannya adalah ‘Mencerdaskan, mencerahkan, memajukan’.”
Seluruh guru, karyawan, pembina ekstrakurikuler, dan jamaah Masjid Syuhada dengan antusias menyerukan yel-yel tersebut, dipimpin langsung oleh narasumber.
Ustaz M. Jemadi kemudian menjelaskan bahwa warga Muhammadiyah memiliki semangat memberi tanpa mengharapkan balasan. “Bapak-ibu ingat lagu ketika di TK? Sejak kecil kita sudah mengenal Muhammadiyah melalui lagu Bagai Sang Surya Menyinari Dunia.”
Ia menegaskan bahwa keteladanan adalah khutbah yang paling efektif, sebagaimana dikatakan oleh K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. “Seorang guru harus menjadi teladan bagi siswa, bukan hanya sekadar menyuruh,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya konsistensi dalam mendidik. “Jangan sampai guru menyuruh siswa ke masjid lebih awal, tetapi dirinya sendiri masih asyik mengobrol di ruang guru,” sindirnya.
Mengakhiri tausiyahnya, ia menyampaikan tiga ciri utama Muhammadiyah:
- Muhammadiyah sebagai gerakan Islam.
- Gerakan amar makruf nahi mungkar.
- Gerakan tajdid (pembaharuan).
Sesi terakhir dalam agenda ini adalah pembagian doorprize. “Baik, Bapak-Ibu, giliran terakhir adalah saya. Ini tadi sudah menjadi kesepakatan kami bertiga,” ujar Munahar SHI MPd, Kepala SD Musix.
Ia telah menyiapkan 10 amplop dan tiga totebag dari sponsor untuk dibagikan kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan. “Mengingat waktu sudah mendekati berbuka puasa, maka lima amplop langsung diberikan kepada lima orang yang hadir pertama,” tuturnya.
Selanjutnya, Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jawa Timur tersebut mengajukan lima pertanyaan seputar materi kajian. Para peserta dengan antusias berebut menjawab, dan dalam beberapa menit saja, lima amplop telah habis dibagikan kepada para pemenang.
“Tinggal tiga totebag. Dua untuk Ketua PCM kita, dan satu untuk narasumber hebat kita,” ujarnya.
Ia kemudian mengajukan pertanyaan terakhir: “Siapa yang bisa menyebutkan jumlah guru, karyawan, dan pembina ekstrakurikuler kita?”
Pertanyaan tersebut dijawab dengan tepat oleh Hidayatun Ni’mah SAg MPd, sehingga ia berhak menerima totebag terakhir. (*)
Penulis Basirun Editor Wildan Nanda Rahmatullah