
PWMU.CO – “Bapak-Ibu guru, sebenarnya hakikat puasa adalah imsak. Apa arti imsak?” tanya Ustadz Dr Nyong Eka Teguh Imam Santoso MFilI, mengawali kegiatan Baitul Arqam.
Perguruan Muhammadiyah Ranting Wage, yang terdiri dari guru dan karyawan SD Ikrom, guru dan karyawan TPA Cahaya Aisyah, KB-TK ABA 25 Wage, serta segenap anggota PRM-PRA Wage, menggelar kegiatan Baitul Arqam pada Sabtu (22/3/2025) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Ramadan.
Baitul Arqam kali ini terbagi menjadi dua sesi kajian. Kajian pertama berlangsung pukul 14.00-15.00 WIB dan diikuti oleh 67 guru serta karyawan SD Muhammadiyah 3 Ikrom. Materi disampaikan oleh Ustadz Nyong Eka Teguh Imam Santoso MFilI, yang membahas filsafat puasa. Sementara itu, kajian kedua berlangsung pukul 16.00-17.00 WIB dan diikuti oleh sekitar 150 peserta, termasuk guru dan karyawan SD Ikrom, TPA Cahaya Aisyah, KB-TK ABA 25 Wage, serta PRM-PRA Wage. Materi pada sesi kedua disampaikan oleh Ustadz Dr Nurdyansyah SPd MPd, yang membahas ideologi Muhammadiyah dalam ibadah dan muamalah.
Filsafat Puasa: Tiga Aspek Penting
Dalam kajian pertama, Ustadz Nyong menyoroti filsafat puasa dari tiga aspek utama:
- Metafisika – Puasa merupakan panggilan, kewajiban, dan bentuk kendali diri.
- Epistemologi – Puasa mencakup lima aspek: Ma’hudiyah, Manhiyah, Ma’quliyah, Ruhaniyah, dan Syuhudiyah.
- Aksiologi – Puasa bertujuan untuk kepentingan duniawi, ukhrawi, dan tauhidi.

Meneguhkan Ideologi Muhammadiyah
Dalam kajian kedua, Ustadz Nurdyansyah membahas pentingnya meneguhkan ideologi Muhammadiyah dalam ibadah dan muamalah. Beberapa poin utama yang disampaikan meliputi:
- Ideologi dan Identitas Muhammadiyah – Diterapkan melalui Muqaddimah AD/ART, MKCH, dan Kepribadian Muhammadiyah.
- Ajaran Pokok Muhammadiyah – Mengutamakan jiwa pengabdian, akal budi, dan welas asih.
- Kader Muhammadiyah – Terdiri dari empat tipe: awam, alim, amal, dan ikhlas. Selain itu, kader Muhammadiyah juga dituntut untuk menjadi bagian dari komunitas literasi serta terus meningkatkan keilmuan.
Ketua pelaksana, Erla Hadiningtyas SPd, mengungkapkan bahwa Baitul Arqam ini merupakan rangkaian akhir dari kegiatan selama Ramadan. “Selain kajian, acara ini juga diakhiri dengan buka bersama,” tambahnya. (*)
Penulis Khoirun Nisa’ Editor Wildan Nanda Rahmatullah