
PWMU.CO – Bulan Ramadan begitu istimewa untuk menguatkan spiritual dan sosial, dengan memperdalam ilmu keagamaan menjadikan hidup penuh kebahagiaan. Puasa Ramadan menjadi momen yang berharga untuk mengoptimalkan ibadah.
Meski terasa lapar dan dahaga tidak menghalangi semangat untuk belajar memperdalam ilmu keagamaan sekaligus di raktekkan secara langsung. Demikian disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya, Listianah saat mendampingi kegiatan Pondok Ramadan SD Muhammadiyah 22 Surabaya sejak hari Senin sampai Kamis (17-20/03/2025).
Lanjut beliau, Pondok Ramadan kali ini kita fokuskan untuk praktek ibadah sholat gerhana, Sholat Hari Raya, Sholat Jenazah dan penerimaan zakat. Kegiatan ini diikuti seluruh siswa kelas 1 sampai kelas 5 dilakukan secara bersama dan bergantian, baik di halaman sekolah maupun di masjid sekolah.
Kegiatan praktek ibadah ini sangat bermanfaat agar para siswa lebih mengetahui kaifiatnya sekaligus menemukan hikmahnya. Menjalankan praktek beribadah untuk menanamkan kedisiplinan dalam beramal soleh. Proses pembelajaran saat ini tidak sekedar diinformasikan secara lisan saja, tetapi lebih jauh dari itu untuk dipraktekkan saat belajar tetapi juga saat di lingkungannya.
Suasana Pondok Ramadan

Suasana belajar yang menyenangkan semakin menambah semangat untuk terus belajar, rasa ingin tahunya harus direspon secara bijak agar dipahami secara tepat. Antusias belajar yang tinggi disambut dengan berinteraksi yang menginspirasi sehingga menambah kepuasan dalam belajar dan terus memacu prestasi yang diharapkan.
Saat praktek sholat gerhana baik gerhana bulan maupun gerhana matahari, hal ini menjadi salah satu model belajar yang terintegrasi. Belajar fenomena alam terus dipelajari akan menambah kesadaran diri sebagai hamba-Nya untuk menambah spiritual.
Begitu juga saat praktek belajar perawatan jenazah. Berbagai properti yang ada seperti kain kafan dan boneka untuk media belajar, mengajarkan kepada kita untuk menghormati nilai nilai kemanusiaan serta membekali diri dengan amal soleh.
Dan suasana belajar semakin menarik untuk menumbuhkan karakter filantropi dengan praktek membayar zakat. Terjadinya interaksi antara Muzaki dan Mustahik mengajarkan tumbuhnya kepedulian sosial.
Sejak dini anak anak dididik beberapa praktek ibadah diharapkan tidak sekedar diketahui tetapi dipraktekkan secara tepat. Seperti saat praktek sholat Idul Fitri atau sholat hari raya idul adha, dengan berbondong bondong menuju tanah lapang. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya berjamaah dengan lantunan takbir, tahmid dan tahlil bersahutan begitu menggetarkan sehingga menguatkan spiritual dilanjut bermaaf maafan atas segala ke khilafan, semakin menguatkan persaudaraan.
Praktek beribadah sebagai bagian dalam pembelajaran semoga anak didik kita menjadi anak yang soleh dan solihah, berbakti kepada kedua orangtua dan Istiqomah beramal Soleh. (*)
Penulis Andi Hariyadi Editor Amanat Solikah