
PWMU.CO – PAUD ABA Percontohan menggelar capacity building bertemakan the service excellent. Kegiatan tersebut bertempat di musholla sekolah jl. Dr. Sutomo No.59 Kepatihan Bojonegoro, Sabtu (22/03/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 12 guru dan karyawan PAUD ABA Percontohan. Pekan ini merupakan materi terakhir sebab sudah sejak bulan Ramadan pekan pertama diadakan capacity building dengan tema dan nara sumber yang berbeda, yaitu pekan pertama tentang psikologi puasa hati, fiqih berpuasa, bulan Ramadan bulan istimewa, terkahir materi tentang the service excellent.
Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh kepala sekolah Dwi Anjarwati, yang mana dalam sambutanya menyampaikan kegiatan capacity building merupakan proses pengembangan dan kapasitas individu untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
“Kegiatan capacity building kali ini akan mengembangkan kemampuan memberikan pelayanan yang lebih dari baik kepada wali murid,” tegasnya.
Sementara itu narasumber Alif Robath memberikan 3 hal dalam memberikan service excellent dalam lembaga pendidikan khususnya di paud aba percontohan.
Service Excellent

“Why? Mengapa perlu adanya service excellent di sebuah lembaga. Ada beberapa alasan diantaranya agar mempertahankan kualitas daripada lembaga itu sendiri, menjadi marketingnya masyarakat, menambah nilai lebih dalam daya saing kepada lembaga lain, memberikan kenyamanan kepada walimurid dalam hal memberikan pelayanan jasa,” jelasnya.
Pertama, What? Apa alasan yang menjadi dasar sehingga dibutuhkan service excellent. Di antaranya memberikan pelayanan yang prima, lebih dari baik, sesuai dengan ekspektasi yang di butuhkan dan diinginkan. Hal apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan wali murid bisa dikoordinir dan di sepakati bersama dewan guru agar menjadi tujuan bersama untuk lembaga. Jadi tidak hanya menuruti keinginan walimurid sebab setiap mereka mempunyai ekspektasi yang berbeda – beda.
Kedua, Pelayanan yang memanusiakan ini merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami bersama bahwa setiap kemampuan anak sangat berbeda-beda. Anak paud masih kuat dengan pengaruh kedua orang tuanya serta lingkungan yang mempengaruhi untuk perkembangan anak tersebut mendapat stimulasi atau kurang stimulasi.
Ketiga, How To? Setelah mendapatkan beberapa tujuan yang akan dicapai lalu menentukan bagaimana cara agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal. Di antaranya membuat bonding dengan anak dan orang tua, memberikan stimulasi kepada anak didik, ramah, dan sopan kepada wali murid. Hal ini dilakukan dengan memberikan laporan perkembangan anak secara berkala, mdengoptimalkam sosial media, mendoakan seluruh warga sekolah atau anak didik di lembaga.
Salah satu peserta Alfira yanuba saat diwawancarai pwmu.co mengatakan bahwa dengan mengikuti capacity building kali ini memberikan tambahan ilmu.
“Alhamdulillah mendapat ilmu lagi sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di lembaga,” ujarnya. (*)
Penulis Dwi Anjarwati Editor Amanat Solikah