
PWMU.CO – Kultum Ramadan masjid An-Nur Genteng Banyuwangi membahas Lailatul Qadar, Jumat (21/3/2025).
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng, Taufiqur Rohman yang diikuti oleh jamaah masjid setempat dan warga Muhammadiyah Ranting Genteng Kulon 1.
Sebelumnya mereka melaksanakan shalat Isya berjamaah terlebih dulu. Kemudian dilanjutkan dengan shalat Tarawih berjamaah. Pelaksanaan shalat berlangsung dengan khusyuk.
Di awal kultumnya Ketua Majelis Tabligh itu mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah Swt karena atas limpahan nikmat-Nya sehingga masih dapat melaksanakan shalat Tarawih ini.
“Semoga shalat kita malam ini diterima oleh Allah,” ujarnya.
Kemudian ia membacakan surat al-Qadar. Di ayat tersebut dijelaskan tentang satu malam yang ditetapkan penuh dengan keberkahan Allah atau yang lebih dikenal dengan istilah Lailatul Qadar. Dengan keberkahan setara seribu bulan.
Lebih lanjut Taufiqur Rohman membacakan hadits Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Sahabat Abu Hurairah Ra.
Di hadis tersebut dijelaskan tentang keutamaan qiyamu Ramadan atau shalat tarawih yang dikerjakan pada malam Lailatul qadar, maka dosanya orang yang shalat tersebut yang telah lalu akan diampuni.
“Namun harus diingat shalatnya harus dilakukan dengan dasar iman dan ikhlas,” tandasnya.
Terkait waktunya kapan terjadi Lailatul qadar itu, maka Taufiqur Rohman membacakan hadits Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Said al-Khudri Ra.
Di hadits tersebut dijelaskan bahwa waktu terjadinya Lailatul Qadar adalah 10 hari di akhir Ramadan dan pada malam ganjil. Oleh karena itu ia mengajak jamaah untuk semakin menggiatkan ibadah kepada Allah. Dengan menambahkan satu ibadah lagi, yaitu itikaf yang bertujuan untuk mengevaluasi diri. Serta lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Pelaksanaan kultum ini berlangsung dengan khidmat. Mengakhiri kultumnya ustadz asal Pandan itu berpesan kepada jamaah untuk tetap menjaga kualitas puasa. Karena puasalah yang menjadi fokus utama ibadah di bulan Ramadan ini. Dengan tujuan menjadikan pelakunya sebagai orang yang bertakwa kepada Allah.
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan