
PWMU.CO – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Psikologi Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember menggelar Kajian Cendekia Ceria dalam rangkaian kegiatan Ramadan 1446 H.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan siswa-siswi SMP Muhammadiyah 1 Jember guna menanamkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di era digital.
Ketua Umum IMM Psikologi, Nabil Fakhri, menegaskan bahwa kajian ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa psikologi dalam merespons fenomena psikologis yang dihadapi remaja.
“Dalam rangka menajamkan gerakan mahasiswa berbasis disiplin ilmu psikologi, kita perlu berkolaborasi dengan adik-adik yang tengah mengalami berbagai dinamika perkembangan psikologis,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Bidang Perkaderan IMM Psikologi, Fajar Devan, menekankan bahwa kajian ini menjadi momentum bagi kader baru IMM Psikologi untuk berperan aktif.
“Ini adalah bentuk apresiasi pimpinan setelah Darul Arqam Dasar (DAD) dilaksanakan. Mengapa tidak jika kita bisa berbuat lebih untuk kebermanfaatan?,” katanya.
Dukungan Fakultas dan Korkom IMM
Staf Pembinaan Kemahasiswaan Wakil Dekan Fakultas Psikologi Unmuh Jember, Januaria Laili SPsi MPsi, menyampaikan apresiasi terhadap gerakan dakwah IMM Psikologi yang semakin nyata.
“Eksistensi IMM dalam mendukung visi fakultas untuk menciptakan mahasiswa unggul dan peka terhadap budaya harus terus berlanjut. Kami dari fakultas siap mendukung penuh gerakan dan gebrakan baru dari IMM Psikologi,” ungkapnya.
Ketua Korkom IMM Unmuh Jember, Alfa Rizal Matofani SPd turut menegaskan pentingnya IMM Psikologi menjadi pionir dalam pengembangan keilmuan.
“IMM Psikologi harus menjadi ruang bagi kader untuk berproses, tanpa meninggalkan disiplin ilmu yang telah dipelajari,” tegasnya. Ia juga memastikan bahwa Korkom IMM Unmuh Jember akan terus mengawal dan menyediakan ruang diskusi bagi kader psikologi.
Bahaya Ketergantungan Digital bagi Gen Z
Kajian ini menghadirkan Kaprodi Fakultas Psikologi Unmuh Jember, Ria Wiyatfi Linsiya MSi SPsi MPsi Psikolog, yang membahas tema Kesehatan Mental Gen Z di Era Digitalisasi. Ia menjelaskan bahwa kesehatan mental remaja saat ini banyak dipengaruhi oleh media sosial dan teknologi digital.
“Tingkat kecemasan remaja meningkat, bahkan ada yang merasa panik jika sehari tidak memegang gawai atau kehilangan sinyal internet,” paparnya. Ia mengajak peserta untuk refleksi dengan bertanya, “Coba hitung, dalam sehari berapa kali kita memegang HP? Jika tidak, apa yang kita rasakan?,” tanyanya.
Menurutnya, ketergantungan digital yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk pada perkembangan psikologis remaja. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesadaran akan mental health, self-esteem, dan self-efficacy agar individu dapat memaknai hidup dengan baik.
IMM Psikologi Perlu Lebarkan Sayap Dakwah
Dalam sesi penutup, kajian ini menekankan pentingnya peran kader IMM Psikologi dalam mengaplikasikan ilmu yang dimiliki di masyarakat. “Kajian ini tidak hanya membahas pentingnya kesehatan mental remaja, tetapi juga mengajak IMM untuk memperluas gerakan dakwahnya,” ujar salah satu peserta.
Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi ruang bagi mahasiswa psikologi untuk berkontribusi lebih luas dalam membangun kesadaran kesehatan mental di masyarakat.(*)
Penulis Khoirul Anam Editor Zahrah Khairani Karim