
PWMU.CO – SMPM 12 Sendangagung, Paciran, Lamongan menghadirkan Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paciran, Anas Ma’ruf SSos di Pengajian Agama menjelang Buka bersama (Bukber) di halaman Gedung KH Ahmad Dahlan SMPM 12 Sendangagung Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Ahad (23/3/2025).
Acara ini dihadiri 300 tamu undangan, termasuk Pengasuh Ponpes Al-Ishlah Sendangagung, Drs KH Muhammad Dawam Saleh dan sesepuh Muhammadiyah, Pendiri SMPM 12, Drs H Munasir, Kades Sendangagung, Panut Supodo dan Sekdesnya.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh jajaran Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA), Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM), Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) dari Sendangagung dan Sendangduwur, imam masjid dan mushalla, serta simpatisan, tetangga, dan kolega SMPM 12 Sendangagung.
Ustadz Anas Ma’ruf mengawali pengajiannya dengan mengutip al-Quran Surat Al-Hasyr ayat 18.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Hasyr ayat 18).
Selanjutnya, suami Umi Zakiyah ini menjelaskan konsep hidup dan perintah Allah kepada manusia, yaitu bertakwa kepada Allah SWT dan menjadikan setiap perbuatan berorientasi pada akhirat atau mencari ridha-Nya.
Pria kelahiran 4 September 1982 ini menjelaskan bahwa untuk menjadi orang yang bertakwa, manusia harus melaksanakan ibadah puasa serta amalan sunnah lainnya.
Di penghujung pengajian, Ustadz Anas, yang berasal dari Kranji, Paciran, mengajak warga Muhammadiyah Sendangagung untuk meningkatkan ibadah.
“Di sisa akhir Ramadan ini, mari kita senantiasa terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah puasa serta amalan sunnah lainnya,” tutur ayah satu anak ini.
Selanjutnya, sebagai refleksi dan muhasabah diri, ia membacakan hadis Rasulullah SAW:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش
Artinya: Betapa banyak orang yang puasa akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan dahaga (haus). (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majjah).
Sementara itu, KH. Muhammad Dawam, yang didaulat memimpin doa sebelum berbuka, juga menyampaikan sambutan singkat sambil menunggu waktu Maghrib yang masih 20 menit lagi.

Dalam kesempatan ini, kiai kelahiran 1953 ini mengulas secara singkat sejarah berdirinya Ponpes Al-Ishlah Sendangagung serta hubungannya dengan SMPM 12 Sendangagung, yang telah berdiri lima tahun lebih dahulu.
“Dengan keikhlasan para guru, akhirnya Ponpes Al-Ishlah mulai didatangi puluhan, ratusan, hingga kini ribuan santri yang mondok dan bersekolah di SMPM 12 ini,” jelasnya.
Ia juga mengajak, “Mari kita jaga keikhlasan itu, karena guru yang ikhlas tanpa pamrih akan mampu menjaga kualitas sekolah dan pondok ini.” (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Ni’matul Faizah