PWMU.CO – Presiden Amerika Donald Trump yang dikenal rasis dan anti Islam, ternyata luluh hatinya ketika bertemu seorang muslim Indonesia. Karena sang muslim tampak sangat santun dan lembut. Tidak kasar dan buruk, seperti yang selama ini digambarkan media.
Pria Indonesia yang bertemu dengan Trump itu adalah Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali. Bersama seorang temannya yang beragama Budha, dia mendatangi Trump, untuk melakukan pembelaan terhadap Islam yang selalu dipersepsikan buruk di Amerika.
Baca : Tujuh Gelombang Muhammadiyah Mengantarkan Kemajuan Bangsa Indonesia
“Suatu ketika Trump diwawancarai salah satu stasiun TV tentang Islam. Dia mengatakan, kalau Islam itu berbahaya. Trump waktu itu belum jadi presiden,” demikian cerita Shamsi Ali saat ceramah di Aula Mas Mansur PWM Jatim memperingati Milad Muhammadiyah ke 108, Sabtu (11/11/17).
Setelah acara televisi tersebut, dia kemudian ditelepon seorang temannya yang beragama Budha. Shamsi Ali diminta agar melakukan tindakan untuk melawan pernyataan Trump.
“Tapi saya katakan, saya tidak bisa melakukan apa-apa. Saya hanya orang kecil. Sedangkan Trump adalah orang yang terkenal, kuat dan kaya raya,” tuturnya.
Ternyata, lanjut Shamsi Ali, sang penganut Sidharta Gautama tersebut kemudian mengajaknya menemui Trump dan diterima. Dalam pertemuan itu, seketika pandangan Trump terhadap Islam berubah.
“Dalam pertemuan itu, Trump mengaku terkagum-kagum dengan saya. Dia mengaku tidak pernah bermimpi bisa berjumpa dengan seorang muslim yang ramah seperti saya. Dia baru tahu kalau Islam itu santun,” kata Shamsi. (ilmi)