
PWMU.CO – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengumumkan pengurangan kehadiran PBB di Gaza akibat meningkatnya kekerasan dan ancaman terhadap personel kemanusiaan. Keputusan ini diambil setelah serangan Israel terhadap kompleks PBB pekan lalu yang menewaskan seorang pekerja kemanusiaan.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Senin (24/3/2025), Guterres mengecam serangan Israel yang menewaskan ratusan warga sipil dan menyebabkan penghentian total bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak awal Maret.
“Saya telah mengambil keputusan sulit untuk mengurangi operasi PBB di Gaza, meskipun kebutuhan kemanusiaan di sana semakin meningkat. Namun, PBB tidak akan meninggalkan Gaza,” tegasnya.
PBB menyoroti bahwa Israel telah memblokir masuknya bantuan ke Gaza selama lebih dari tiga minggu, menjadikannya penangguhan terpanjang sejak awal konflik pada 7 Oktober 2023.
PBB Desak Investigasi atas Serangan Israel
Menurut informasi yang diperoleh PBB, serangan yang menghantam kompleks PBB di Deir Al Balah pada 19 Maret diduga dilakukan oleh tank Israel.
“Lokasi kompleks ini sudah diketahui oleh pihak-pihak yang berkonflik. Serangan ini tidak bisa diterima,” ujar Guterres.
Ia pun menuntut investigasi penuh, menyeluruh, dan independen atas insiden tersebut. Guterres menekankan bahwa hukum internasional mewajibkan semua pihak untuk menghormati gedung-gedung PBB dan melindungi personel kemanusiaan.
Ia juga menyerukan kepada seluruh negara untuk menggunakan pengaruh diplomatik dan ekonomi guna menghentikan konflik serta memastikan penghormatan terhadap hukum internasional.
Dampak Pengurangan Kehadiran PBB
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyebutkan bahwa sepertiga dari 100 staf internasional di Gaza akan ditarik dalam minggu ini, dan kemungkinan jumlahnya akan bertambah dalam beberapa hari ke depan.
“Ini adalah langkah sementara yang diambil demi alasan keamanan dan operasional. Kami berharap mereka bisa kembali secepatnya,” jelasnya dalam konferensi pers.
Dujarric menambahkan bahwa bantuan kemanusiaan tetap akan berjalan dengan distribusi yang sebagian besar dilakukan oleh staf lokal.
Beberapa lembaga PBB yang terdampak pengurangan ini antara lain:
- Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA)
- Program Pangan Dunia (WFP)
- Dana Anak-anak PBB (UNICEF)
- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
- Program Pembangunan PBB (UNDP)
Dengan meningkatnya kekerasan di Gaza dan terhambatnya distribusi bantuan kemanusiaan, situasi kemanusiaan di wilayah tersebut terus memburuk.
Guterres kembali menyerukan gencatan senjata segera untuk mengakhiri penderitaan rakyat Gaza dan memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat kembali tersalurkan tanpa hambatan. (*)
Penulis Ahmad Sa’dan Husaini Editor Wildan Nanda Rahmatullah