
PWMU.CO – Bedah buku ikut menyemarakkan acara Baitul Arqam guru dan karyawan SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng, Banyuwangi. Buku berjudul Sisi Gelap Era Digital tersebut merupakan karya dari Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Mufti Syafi’i. Buku ini dibedah di hadapan para peserta Baitul Arqam SMK Muda Genteng.
Sebanyak 85 orang guru dan karyawan menjadi peserta kegiatan ini. Pelaksanaan Baitul Arqam berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu (22-23/3/2025).
Mufti Syafi’i, yang sekaligus bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan bedah buku tersebut, memaparkan latar belakang buku ini ditulis. “Buku ini bukanlah berarti anti atau tidak mau terhadap kemajuan teknologi,” ujarnya.
Menurutnya, kemajuan era digital ini tidak bisa dihindari, bahkan telah memasuki perubahan sosial. Ia mengatakan latar belakang buku ini bisa dilihat pada kata pengantarnya yang menjadi poin penting.
Lebih lanjut, pria asal Kalibaru itu menjelaskan alasan buku ini ditulis. Antara lain, karena kerisauan orang tua, terutama saat anak-anaknya memegang gawai. Anak menjadi rewel jika dilarang menggunakan smartphone, bahkan sampai pola karakternya meniru seperti yang ada di gawai tersebut.
Di samping itu, berbagai data survei menunjukkan tingkat penetrasi internet mencapai 79,5 persen, dan kontribusi terbesar berasal dari anak-anak milenial. Mufti Syafi’i mengatakan bahwa yang lebih mencengangkan lagi adalah anak-anak usia SD sudah tersambung internet.
Ia pun menunjukkan hasil survei terkait durasi penggunaan internet per hari, di mana yang paling banyak, yaitu lebih dari 6 jam, adalah generasi Z. Artinya, anak-anak lebih sering menyendiri dibandingkan berinteraksi secara sosial, sehingga marak terjadi kekerasan pada anak.
Mufti, panggilan akrabnya, berharap agar pemerintah konsisten menangani ketergantungan anak pada gawai. Ia pun mengajak guru dan pemerintah untuk bekerja sama serta berkolaborasi. Persoalan ini akan semakin berat jika lingkungan tidak mendukung.
“Ada sisi gelap,” tandasnya.
Saat sesi tanya jawab, Erma Susanti bertanya bagaimana cara mengelola waktu bermain anak. Mufti menjawab bahwa perlu dibuat komitmen terhadap durasi penggunaan smartphone. Pembatasan bukan berarti menghindari, justru harus mengoptimalkan penggunaannya.
Lain halnya, Abdul Mufid memberikan respons bahwa cara untuk menangkal sisi gelap adalah kesadaran diri. Ia mengatakan masih banyak orang yang gagap terhadap kemajuan dan belum siap dengan perkembangan. Maka, penting untuk meningkatkan literasi, baik bagi orang tua maupun guru.
Penulis Taufiqur Rohman Editor Zahra Putri Pratiwig