
PWMU.CO – Setiap bulan Ramadan, TPA Muhajirin di Desa Soko, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, rutin mengadakan kegiatan berbagi takjil sebagai program tahunan. Dalam kegiatan ini, setiap santri dijadwalkan untuk membawa takjil ke TPA, yang kemudian dibagikan kepada teman-temannya.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih anak-anak agar gemar bersedekah sejak dini. Sebab, sedekah di bulan Ramadan memiliki banyak keutamaan, di antaranya menjadikan harta lebih berkah, melipatgandakan pahala, memperoleh naungan di hari akhir, menghapus dosa, serta terbebas dari siksa kubur. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari seluruh wali santri.
Pada hari terakhir pembagian takjil, Minggu (23/3/2025) yang juga menandai berakhirnya pembelajaran di TPA sebelum libur Idul Fitri, diadakan kegiatan Muhadharah. Kegiatan ini memang telah terjadwal setiap tiga bulan sekali, dan kebetulan kali ini bertepatan dengan bulan Ramadan.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih mental, meningkatkan kepercayaan diri, serta mengasah kemampuan berbicara di depan umum. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala TPA, Elis, menyampaikan beberapa nasihat kepada para santri.
“Ketika diberi tugas atau amanah, kita harus percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki serta bersemangat untuk berbagi ilmu dengan teman-teman,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Ramadan, di antaranya:
1. Nuzulul Quran, yaitu malam diturunkannya al-Quran oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah), peristiwa ketika Rasulullah SAW dan pasukannya berhasil membebaskan Makkah dari kekufuran tanpa pertumpahan darah.
3. Wafatnya Fatimah Az-Zahra, putri tercinta Rasulullah SAW.
4. Penghancuran berhala di sekitar Ka’bah, sebagai bentuk pembersihan rumah Allah dari kemusyrikan.
Setelah seluruh program terlaksana dengan lancar, Elis berharap ke depannya program-program yang lebih baik dapat direalisasikan.
“Harapannya, program tersebut dapat membentuk santri yang berkarakter kuat, beradab, berakhlakul karimah, serta memiliki semangat untuk terus berkembang dan berkemajuan,” ungkapnya. (*)
Penulis Nurhayati Editor Ni’matul Faizah