
PWMU CO — Suasana hangat penuh kekeluargaan terasa di Masjid Al Ghoihab, kompleks Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan putra, Jumat (11/4/2025).
Di siang yang cerah itu, keluarga besar Al Mizan menggelar acara istimewa: Istihlal sekaligus peresmian Aula H.M. Syukron, sebuah ruang baru yang diharapkan menjadi pusat kegiatan positif bagi santri dan pondok.
Istimewanya lagi, acara ini dirangkai dengan Kajian Islam dan Kemuhammadiyahan yang menjadi agenda rutin setiap bulan.
Turut hadir dan meresmikan aula baru adalah Drs Amar Syaifuddin, MM, bersama Ketua PCM Lamongan, para sesepuh, Dewan Pembina, Mudir, serta seluruh civitas Al Mizan.
Acara diawali dengan sambutan iftitah dari sesepuh Al Mizan, KH Mulyono AR, yang menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya melestarikan semangat Ramadan di luar bulan suci.
Ia menekankan bahwa semangat membaca al-Qur’an yang tumbuh subur selama Ramadan harus dijaga dan dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari.
“Al-Qur’an itu petunjuk hidup, penyembuh, sumber ilmu pengetahuan, dan akan menjadi syafaat bagi yang membacanya,” ujarnya penuh semangat.
Beliau pun mengutip beberapa ayat dan hadis yang menegaskan peran al-Qur’an sebagai cahaya dalam kegelapan zaman.
Inspirasi dari Kisah BJ Habibie dan Al-Qur’an
KH Mulyono AR juga membagikan kisah inspiratif Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, yang menunjukkan bagaimana al-Qur’an mampu menjadi sumber kecerdasan.
Beliau bercerita bahwa semasa muda Habibie menemukan fakta menarik: dua mahasiswa Yahudi yang selalu bangun dini hari dan membaca al-Qur’an, meski bukan beragama Islam.
Hal ini menginspirasi Habibie untuk meniru kebiasaan tersebut—membaca al-Qur’an setelah salat malam—yang ia yakini turut membentuk kecerdasan dan ketajaman berpikirnya.
“Inilah bukti bahwa Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tapi diresapi dan dihidupkan dalam kehidupan,” tutur KH Mulyono, menyentuh hati hadirin.
Aula Baru, Semangat Baru
Peresmian Aula H.M. Syukron menjadi simbol semangat baru Al Mizan dalam memperkuat pendidikan, dakwah, dan pengasuhan anak-anak yatim dan pondok pesantren.
Aula ini diharapkan menjadi ruang tumbuhnya ide-ide kreatif, kegiatan keilmuan, serta tempat bertemunya gagasan-gagasan membangun.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Mudir Al Mizan, Ustadz Mujianto, serta Ketua PCM Lamongan.
Nuansa syawalan, silaturahmi, dan semangat memperkuat ukhuwah Islamiyah terasa kuat sepanjang kegiatan berlangsung.
Menjaga Al-Qur’an, Menjaga Peradaban
Acara ini tak hanya meresmikan bangunan fisik, tetapi juga memperkuat fondasi spiritual seluruh keluarga besar Al Mizan.
Pesan penutup dari KH Mulyono menjadi pengingat: al-Qur’an adalah sumber kehidupan. Siapa yang menjaganya, maka ia menjaga peradaban. Dan siapa yang menjauh darinya, maka ia sedang kehilangan arah
Dengan dibukanya aula baru dan semangat membumikan nilai-nilai Islam pasca-Ramadan, Al Mizan Muhammadiyah Lamongan kembali meneguhkan langkahnya sebagai lembaga yang tak hanya merawat anak-anak yatim, tapi juga membentuk generasi Qurani yang siap menghadapi tantangan zaman. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan