PWMU.CO – Tidak lama lagi, Indonesia memasuki tahun 2019, yang juga lebih dikenal sebagai tahun politik. Maklum saja, pada tahun itu akan diselenggarakan berbagai perhelatan politik akbar: pemilu legislatif, pemilu presiden, hingga pemilu kepala daerah gubernur maupun bupati/walikota.
Menghadapi tahun politik tahun 2019, setidaknya manusia Indonesia setidaknya terlihat punya 3 mental: bebek, kuda, dan harimau. Bagi warga Muhammadiyah, diharapkan memiliki mental Harimau, yang secara filosofi digambarkan mempunyai sikap dan pendirian kuat sehingga berwibawa.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Nur Cholis Huda MSi, dalam Apel Akbar memperingati Milad ke-105 Muhammadiyah yang dihelat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya di lapangan Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (18/11).
“Saya harap warga Muhammadiyah bermental dan berpendirian kuat seperti harimau,” ungkap Nur Cholis. Harimau, jelasnya, merupakan binatang yang berwibawa karena punya gigi yang bertaring dan kuku.
(Baca juga: Spirit Angka 8: Ketika Peserta Apel Milad Muhammadiyah ke-105 Dibatasi 8.888 Orang)
“Bahkan harimau yang ompong pun, orang tetap takut,” jelas Nur Cholis. Bermental harimau berarti tidak mudah digiring, dan tak mudah terbuai untuk dijadikan tunggangan.
Nur Cholis juga mengingatkan warga Muhammadiyah agar jangan menjadi kelompok yang bermental bebek maupun kuda. Sebab, sekawanan Bebek mudah sekali digiring. “Bahkan hanya dengan sebatang lidi pun sekawanan bebek bisa digiring.”
Warga Muhammadiyah, lanjut Nur Cholis, jangan juga mau menjadi kelompok bermental kuda. Pasalnya, kuda itu di pagi hari dikeluarkan dari kandangnya, kemudian ditunggangi dan di sore harinya dimasukkan ke dalam kandang kembali.
“Muhammadiyah ini bukanlah tunggangan seperti halnya seekor kuda,” tuturnya di hadapan ribuan warga Muhammadiyah se Kota Surabaya.
Mau jadi bebek, kuda, atau harimau? Harimau tentu saja menjadi pilihan bagi warga Muhammadiyah. (fery & aan)