PWMU.CO– Menjadi pengisi acara pada Milad Muhammadiyah ke-105 M yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menjadi kebanggaan tersendiri bagi Ayu Fajar Lestari.
Bertempat di Pagelaran Keraton Jogjakarta hafidzah al Qur’an 30 Juz ini didaulat untuk melantunkan ayat suci al Qur’an dihadapan tamu undangan Jumat malam, (16/11/2017).
Gadis dengan keterbatasan tak mampu melihat tersebut membacakan Surat Ali Imron ayat 103-104 dan al Hujurat ayat 13.
Tak hanya dihadiri oleh jajaran PP Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Ortom Muhammadiyah. Milad 105 yang mengusung tema “Muhammadiyah Merekat Kebersamaan” kali ini juga mengundang Ormas-Ormas dan Partai Politik seluruh Indonesia.
(Baca: Ayu sang Hafidzah Tunanetra dari Panti Aisyiyah Itu, Jadi Penguji Indonesia Menghafal)
Tak cukup itu, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga turut menghadiri dan memberikan sambutan.
Dihubungi PWMU.CO setelah acara Ayu mengungkapkan kebanggaannya bisa ikut mengisi acara. Baginya, tak pernah ada masalah melantunkan ayat al Qur’an dihadapan berapapun orang yang hadir. Karena itu Ayu tidak pernah merasa grogi ketika tampil.
Akan tetapi menurut Ayu, diberi kesempatan pada acara Milad ke-105 kali ini menjadi motivasi tersendiri bagi dirinya untuk terus belajar dan mendalami al Qur’an.
“Saya senang bisa ikut mengisi acara di Keraton Jogjakarta, dan pengalaman ini menjadi motivasi untuk saya terus belajar al Qur’an,” ungkapnya.
(Baca juga: Ayu Gadis Tunanetra Itu ‘Sihir’ Peserta Kajian Ramadhan Muhammadiyah Jatim)
Dan ternyata Ayu yang bercita- cita melanjutkan kuliah ke Universitas Ummul Qura Makkah ini juga mengagumi sosok Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Kepada PWMU.CO Ayu menuturkan rasa senangnya ketika bisa mendengarkan suara Sri Sultan saat memberi sambutan.
“Mendengarkan suara Sri Sultan adalah salah satu mimpi Ayu, dan Alhamdulillah terwujud, walaupun sebentar sudah menjadi motivasi bagi Ayu,” tuturnya.
Setelah mengikuti jalannya acara Milad Muhammadiyah 105 M, Santri Panti Asuhan Tunanetra Aisyiyah Terpadu Ponorogo ini memberi catatan. “Apapun kebudayaannya, adat-istiadat, dan pilihan madzhab yang berbeda-beda, Ayu berharap semoga umat Islam dapat bersatu di Indonesia yang majemuk,” pungkasnya. (Wiwik)