
PWMU.CO – Upacara bendera hari Senin (20/11/2017) di SD Muhammadiyah 1 (SD Mutu) Gresik berbeda dibandingkan biasanya. Kali ini tidak hanya diikuti guru, siswa-siswi, dan karyawan, tapi juga diikuti oleh sebagian para wali murid.
Upacara yang tidak seperti biasanya ini memang digelar untuk memperingati Milad ke-105 M/108 H Muhammadiyah, yang sebenarnya jatuh pada Sabtu (18/11/2017).
Jika pada upacara bisana, Pembina Upacara adalah guru, kali ini sekolah mengundang Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, Drs Taufiqullah Ahmadi MPdi.
Dalam amanat upacaranya, Pak Taufiq—panggilam karibnya— berpesan kepada keluarga besar SD Mutu Gresik, bahwa perjuangan KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah harus diteladani, dijaga, dan diteruskan oleh generasi muda Muhammadiyah.
“Sekolah Muhammadiyah harus selalu eksis dalam mewujudkan generasi-generasi pejuang Muhammadiyah seperti yang dipesankan KH Ahmad Dahlan, “Jadilah insinyur, dokter, guru, pengusaha, pejabat dan lain-lain, tapi tetap kembalilah kepada Muhammadiyah.’,” kata Pak Taufiq.
Pada kesempatan itu dia juga berpesan agar generasi muda Muhammadiyah tetap berjuang dan berdakwah demi tegaknya agama Islam.
“Kita bersyukur Muhammadiyah masih ada dan tetap ada meskipun usianya mencapai 105 tahun. Semoga Muhammadiyah tetap eksis sampai akhir zaman nanti dan dapat memberi manfaat bagi seluruh bangsa Indonesia,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, dia juga berharap siswa-siswi SD Mutu Gresik meneruskan perjuangan KH Ahmad Dahlan yang bukan menjadi sekedar muslim yang taat kepada Al Quran dan Al Hadist, tapi juga seorang Muslim pejuang yang selalu bergerak, beraktivitas, beramal dan berdakwah di tengah masyarakat.
Selain itu, ia mengajak kepada semua jajaran SD Mutu Gresik untuk mengingat kembali 105 yang lalu, ketika KH Ahmad Dahlan bersama pengikutnya membangun pesantren di Yogyakarta. Ia berharap kader generasi muda dapat mengambil semangat perjuangan pendiri Muhammadiyah tersebut.
Pak Taufiq juga mengajak kepada kader Muhammadiyah untuk banyak menebar manfaat untuk masyarakat. Dalam menebarkan kebaikan, lanjutnya tak boleh ada tebang pilih. Karena, ia menilai bahwa kader Muhammadiyah yang baik harus bermanfaat untuk siapa pun.
“Hidup, hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah,” kata Pak Taufqi, mengutip slogan Muhammadiyah. Karena menurutnya dengan slogan tersebut, Muhammadiyah tetap hidup sampai saat ini.
“Para pendahulu merintis banyak usaha, namun semua harta dari usaha tersebut diberikan kepada Muhammadiyah,” tuturnya. (lilik/billah/mat)
