PWMU.CO – “Ibu-ibu yang ada di sini supaya melakukan puasa Daud (sehari puasa sehari berbuka) dan amalan shalih lainnya. Supaya anak-anak kita sukses semua.”
Pesan spiritual itu disampaikan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Hukum Dr H Henri Subiakto SH MA, dua pekan lalu (15/11/17) saat menjadi pembicara dalam Forum Dialog dan Literasi Media di Hotel Haris, Malang.
(Baca juga: Klarifikasi Jokowi tentang Keterkaitannya dengan PKI)
Rada aneh mendengar Staf Ahli di Kominfo itu berpesan sufistik seperti itu. Tapi, kata petuah bijak Ali bin Abi Thalib, undhur maa qaala walaa tandhur man qaala, yang artinya lihatlah apa yang disampaikan dan jangan melihat siapa yang menyampaikan.
Henri, yang juga anggota Majelis Hikmah PP Muhammadiyah itu menyampaikan pesan itu dalam konteks yang tepat. Mengutip almarhum KH Hasyim Muzadi—mantan Ketua PBNU—Henri mengungkapkan bahwa keberhasilan Joko Widodo alias Jokowi menjadi presiden itu salah satunya tak lepas dari olah spiritual ibunya.
(Baca juga: 6 Keunikan dalam 1 Menit 59 Detik Pidato Presiden Jokowi di Depan Peserta Aksi 212)
“Jokowi jadi presiden itu salah satunya karena doa ibunya. Luar biasa, ibunya itu telah menjalankan puasa Daud selama 17 tahun,” kata Henri menirukan KH Hasyim Muzadi.
Henri sendiri mengaku sangat dekat dengan Kyai Hasyim—panggilan akrab almarhum. Maka ketika dulu Kyai Hasyim mendukung pencalonan Jokowi sebagai presiden, Henri sempat “memprotesnya”. Tapi, jawaban spiritual itulah yang dikemukakan oleh Kyai Hasyim.
(Baca juga: HOAX: Viral Media Arab yang Nilai Jokowi Tak Punya Etika Sambut Raja Salman. Begini Penjelasannya)
Pada kesempatan Forum Dialog dan Literasi Media itu Henri juga mengungkap berita-berita hoax yang menyudutkan Presiden Jokowi.
“Lihat foto-foto yang direkayasa ini,” ucap Henri sambil menunjukkan beberapa foto. Salah satunya foto Presiden Jokowi yang seakan-akan berpesta miras. “Dan ini viral di media sosial,” kata Henri.
(Baca juga: 15 Statemen Presiden Jokowi yang Membuat Peserta Tanwir Muhammadiyah Ngakak)
Menurutnya, itulah pekerjaan para penyebar hoax. “Sekali lagi saya sangat menyayangkan itu dishare oleh orang-orang kita sendiri,” ujarnya. (Uzlifah)