PWMU.CO – Komunitas Bahasa dan Sastra Inggris SMA Muhammadiyah 10 Surabaya atau yang biasa disebut SMAM-X English Boosters Society ikut meramaikan Cross Cultural Understanding yang diadakan oleh American Corner Universitas Airlangga (Unair) Library.
Boosters—sebutan untuk anggota komunitas Bahasa Inggris SMAM-X—tidak canggung berbaur dengan peserta lain yang notabene adalah mahasiswa asing.
Mereka tampak bersemangat karena dapat bertukar cerita seputar budaya dan kebiasaan dengan mahasiswa asing yang berasal dari beberapa negara. Di antaranya Jerman, Prancis, Kamboja, dan Romania.
Salah seorang anggota Boosters, Dyah Asih Wulandari, mengaku senang bisa ikut ambil bagian dalam acara tersebut. “Acara ini mampu memberikan pemahaman tentang keberagaman dan toleransi yang dipraktikan oleh para mahasiswa asing di kehidupan sehari-harinya,” kesan dia.
Para mahasiswa asing itu, sebut Dyah, telah berhasil melewati shock culture dan mampu beradaptasi dengan baik selama tinggal di Indonesia.
“Acara ini juga memberikan tambahan wawasan bagi siswa SMAM-X yang berencana untuk apply beasiswa di luar negeri paska lulus dari SMAM-X,” ungkapnya, Rabu (22/11/2017).
Selain itu, lanjut Dyah, anggota Boosters juga berkesempatan berbincang dengan Mr Scott, seorang Diplomat dari US Embassy yang saat ini membawahi American Corner se-Asia Pasific.
“Kami senang sekali bisa berdialog dengan Mr Scott dan menyerap ilmu bagaimana menjalani kehidupan sebagai seorang diplomat yang setiap tahun berganti negara tempat bertugas,” tuturnya.
Mr Scott mengapresiasi antusiasme siswa SMAM-X dalam mengikuti Cross Cultural Understanding. Ia mengatakan, senang bisa menimba ilmu di mana pun. Terlebih belajar dengan praktik langsung.
“Belajar di luar kelas memang lebih asyik karena situasinya autentik dan tidak membosankan,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala SMAM-X Surabaya, Ir Sudarusman dihubungi PWMU.CO, mengaku, senang siswa didiknya bisa belajar di Cross Cultural Understanding.
“Acara ini pas dengan konsep SMAM-X yang memberikan kesempatan luas bagi siswanya untuk belajar di tempat maupun sumber belajar yang tidak mengikat dan tidak terlalu formal,” tandasnya. (aan)