PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 9 kedatangan tamu warga Ukrainan, Oksana, 24, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (24/11/17).
Kunjungan yang dikemas talkshow ini diprakarsai oleh Lembaga Kerjasama PWM Jatim dan SMPM 9 dengan tujuan mengenalkan Muhamadiyah ke ranah internasional.
Dalam acara tersebut, para siswa menunjukkan karya kaligrafinya kepada sang tamu. Tujuannya, untuk mengenalkan kepada Oksana bahwa Islam memiliki rasa seni yang tinggi. Dia pun dibuat terkagum-kagum ketika melihat kaligrafi karya para siswa itu. Bahkan, ia diajak praktik langsung menulis kaligrafi.
“Very wonderful. The first time, I write like this (luar biasa, baru pertama kali saya menulis seperti ini),” kata Oksana.
Dalam kesempatan itu, Oksana, memuji kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. “Begini, jumlah penduduk Ukraina, lebih kurang 44 juta jiwa. Sementara Indonesia 250 juta jiwa. Ya kira-kira se-Jatim atau bahkan hanya se- Surabaya,” katanya terkekeh.
Perempuan yang mendapat beasiswa penuh dari UMM ini mengajak kepada semua peserta didik untuk lebih giat belajar. Dia menekankan agar setiap pelajar mempunyai impian besar. “What is your dream?” kata perempuan yang sudah mengelilingi 12 negara ini.
Perempuan yang hobi travelling ini, membagi kiat sukses agar anak didik bisa keliling dunia. Pertama, harus belajar dengan giat. Ketika kamu menguasai pelajaran matematika, misalnya, kuasailah dan jadilah master bidang itu. Kedua, kamu harus percaya diri. Ketiga, big dream. Mimpi besar,” kata wanita penganut Kristen Ortodoks ini.
Hal yang menarik dari bangsa Indonesia, menurutnya, adalah jiwa gotong-royong yang tidak dimiliki bangsa lain. “Ada slogan Bhinneka Tunggal Ika. Kalau negara saya tingkat individulistiknya sangat tinggi. Selain itu, Indonesia memiliki banyak keunikan. Di antaranya, wajah antara orang Jawa dan Sumatera itu beda. This unique,” tuturnya.
Selain praktik kaligrafi, Oksana juga diajak memperagakan olahraga jemparingan. Dengan bantuan pelatih, dia pun melakukannya dengan semangat.
“This Amazing, wow, wow, wow,,” ujar mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UMM ini saat mempraktikkan olahraga tersebut.
Kepala Sekolah, Imam Sapari SHI M PdI mengatakan eksistensi jemparingan semakin menjamur. Mengingat bukan hanya berfungsi untuk latihan fisik namun juga latihan jiwa. “Jemparingan merupakan bagian dari ekstrakurikuler kami,” kata Imam promosi.
Jemparingan merupakan olah raga semacam panahan. Akan tetapi, dilakukan dengan posisi duduk bersila. Tidak seperti permainan panahan pada umumnya yang dilakukan sambil berdiri. Sasaran bidiknya pun beda.
“Kalau panahan kan seperti papan nilai yang berbentuk lingkaran itu. Kalau olah raga ini (jemparingan), sasarannya benda,” tukas Imam.
Meski mem-branding dirinya sebagai Sekolah Akhlak, tidak membuat M9—julukan dari SMP Muhammadiyah 9—hanya berkutat di ranah moral, akhlak dan akidah saja. Namun juga memperluas jaringan dan mempublikasikan kepada masyarakat lndonesia dan internasional melalui olahraga dan kesenian. (Ferry/Ilmi)