PWMU.CO – Jangan seperti saat Donald Trump terpilih. Ibu-ibu Aisyiyah harus turun dalam urusan politik agar tidak menyesal belakangan.
Komisioner KPU Jawa Timur Dewita Hayu Shinta Sp Msi menyampaikan hal itu pada “Seminar Peran Politik Perempuan Jelang Pilkada, di aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jalan Gajayana 27 B Kota Malang, (24/11/17).
Dalam acara yang dihadiri pimpinan Aisyiyah itu, alumnus Universitas Indonesia ini mengingatkan bagaimana dulu saat terpilihnya Donald Trump yang didemo kaum perempuan setelah satu hari meraih kemenangan.
“Lha saat pemilihan kemarin kalian ke mana saja? Kenapa baru protes saat saya sudah sah terpilih,” ujar Sisin, panggilan akrabnya, menirukan ucapan Donald Trump.
Peristiwa yang menimpa negeri Paman Sam itu, kata Sisin, bisa dijadikan pelajaran yang sangat berharga. “Saya sangat tahu betul ibu-ibu Aisyiyah ini cerdas-cerdas. Karenanya jangan sampai putus asa dalam urusan politik, lalu berpikir: paling yang jadi orang itu-itu saja,” paparnya.
Sisin mengatakan hal tersebut karena menurut dia biasanya banyak yang apatis ketika pemilihan, sehingga mereka golput. “Padahal satu suara sangat menentukan,” ucapnya.
Perempuan asal Madura itu mewanti-wanti agar Aisyiyah senantiasa berpartisipasi aktif dalam urusan politik. “Tidak hanya saat jelang Pilkada saja, melainkan harus bisa berperan aktif setiap saat,” pesannya.
Dia melanjutkan Pilkada serentak 2018 mendatang adalah suatu momen yang sangat penting bagi warga negara dan parpol karena merupakan satu tahapan menuju Pemilu 2019, di mana para pemain politik nasional akan turun.
Selain Sisin, pemateri lainnya adalah Dr Sulardi SH MSi yang mengingatkan pada peserta agar benar-benar mengetahui track record masing-masing calon sebelum menentukan pilihan.
Pembicara lainnya adalah Catur Widoharuni SH MSi, dosen Universitas Muhammadiyah Malang dan Aminah Asminingtyas SP, Komisioner KPU Kota Malang yang juga aktivis Aisyiyah. (Uzlifah)