Buku karya sendiri, antara lain: Tanda-Tanda Husnul Khatimah; Kumpulan Do’a dan Dzikir; Tuntunan Singkat Cara Merawat Jenazah dan Tahlilan Menurut Sunnah untuk Orang Hidup; Tuntunan Shalat Praktis; Lima Pilar Menuju Rumah Tangga Sakinah; Enam Hari Puasa Syawwal; Polemik Antar Ulama Fiqih. Kemudian “Islam dalam Kehidupan Keseharian” yang diterbitkan (Hikmah Press) tahun 2011, merupakan kompilasi tulisan di rubrik Tanya Jawab Agama di beberapa majalah, termasuk MATAN.
Menulis dan ceramah bagi beliau adalah dua pekerjaan yang saling bertautan. Semua dilakukan mengalir untuk menyebarkan ilmu dan pencerahan umat. Bukan sarana untuk mencari uang. Terbukti, walau sebagian besar royaltinya tidak diberikan, toh menulisnya tetap jalan.
Sebagian besar materi pengajian rutinnya juga ditulis. Setelah dianggap cukup, lalu diterbitkan menjadi buku. “Tafsir Al-Hikmah” misalnya, merupakan kumpulan materi pengajian tafsir yang diasuh di masjid Al-Hikmah Surabaya.
(Baca: Setahun Perginya Ulama Bersahaja Tempat Bertanya, kemudian Terantuk di Dewan Kembali ke Persyarikatan, serta “Memanfaatkan” Ustadz Mu’ammal)
(Baca juga: Bayangan Sampai Kenyataan dan Komentar serta Kesan dari Kolega)
Hingga akhir hayatnya beliau rutin mengasuh rubrik Konsultasi Agama di beberapa majalah, seperti MATAN, Al-Falah, dan majalah komunitas lainnya. Pada saat dilakukan Kompilasi Hukum Islam (KHI), beliau terpilih menjadi anggota Tim Penyusun KHI, termasuk anggota Tim Penyempurnaan Manasik Haji Departemen Agama. Selain itu, menjadi narasumber pada seminar-seminar keagamaan, seperti seminar tentang Hadits-hadits Musykil, yang diselenggarakan Muhammadiyah Singapore tahun 2002.
Tradisi menulis dan keajegan waktunya patut diteladani. Di mana pun beliau berada, aktifitas menulis itu tetap berlangsung sekitar pukul 02.00 Wib, dilanjutkan shalat malam.
Selanjutnya halaman 03