PWMU.CO – Peran total ditunjukkan Muhammadiyah dalam mengatasi masalah kemanusiaan dalam bencana. Melalui sinergi tiga lembaga yang dimiliki, korban bencana yang ditangani bakal dientaskan dan diberdayakan untuk kelangsungan hajat hidupnya.
“Apa yang kami lakukan untuk kemanusiaan melalui lembaga penanggulangan kebencanaan (LPB/MDMC) tidak sekadar charity (belas kasihan). Bersama majelis lain, kami juga memperhatikan sustainability (kelangsungan kehidupan) para korban bencana,” terang Dr Hilman Latief, Ketua Lazismu PP Muhammadiyah di Dome UMM, Jumat (1/12) malam.
Menurutnya, peran Lazismu memang penting untuk penghimpun berbagai dana bantuan dari semua kalangan. Apa yang didapatkan lalu didistribusikan dan dikelola berbagai lembaga yang memiliki keahlian spesifik dalam lingkup Muhammadiyah untuk kebutuhan teknis sesuai bidang tugasnya.
Dalam konteks penanganan kebencanaan, yang diberi kewenangan mengelola donasi Lazismu tentunya MDMC. Akan tetapi, lanjutnya, untuk pemberdayaan dan kelanjutan kehidupan korban bencana menjadi ranah dan tanggung jawab Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM).
Yang tak kalah serius, Lazismu dan MDMC mendorong diprogramkannya disaster management yang memang sangat dibutuhkan dalam sebuah penanganan kejadian bencana. Melalui berbagai workshop dan pelatihan, bisa disiapkan lebih banyak SDM relawan dengan keterampilan yang siap siaga diterjunkan.
“Tahun ini tidak kurang dana bantuan 17 miliar yang terhimpun di kantor yang ada di Jakarta. Namun, secara nasional belum selesai kami hitung. Lazismu tentunya juga tetap meminta pertanggungjawaban dan mengawasi penggunaan dana yang dikelola lembaga lain seperti halnya MDMC,” tegasnya.
Lalu bagaimana Lazismu memanfaatkan berbagai dana yang diterima? Hilman Latief menegaskan, pihaknya mengedepankan prioritas seperti yang dibutuhkan obyek sasaran bantuan secara proporsional.
Menurutnya, hampir segala bidang yang membutuhkan bantuan Lazismu diprioritaskan. Tak hanya korban bencana, pemberdayaan komunitas nelayan, petani, urban miskin, pondok pesantren, hingga beasiswa pendidikan semua diprioritaskan.
Akan tetapi, setahun terakhir kontribusi Lazismu dengan dana donasinya lebih banyak untuk kemanusiaan dan pendidikan atau beasiswa.
“Tahun depan, insyaallah peran dan dorongan Lazismu lebih besar dan masif,” kata Hilman optimis. (amin)