PWMU.CO– Salah satu agenda Latihan Instruktur Dasar (LID) IMM Cabang Malang Raya adalah Stadium General yang disampaikan oleh Ramliyanto SP MP yang menyampaikan 3 hal yang harus dimiliki oleh Instruktur.
Pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang pernah menjadi kader IMM Komisariat Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sekarang menjadi komisariat Adolesensi ini menyatakan bahwa tugas seorang instruktur itu sangat berat, karena mereka harus melatih kader-kader agar menjadi kader yang memiliki kapasitas, baik dari segi keilmuan, spiritualitas maupun humanitas.
“Oleh karena itu, seorang instruktur harus memiliki tiga hal penting, yaitu etos, patos, dan logos,” ungkapnya.
(Baca: https://www.pwmu.co/44121/2017/12/awali-program-kerja-imm-malang-raya-adakan-lid/)
Lebih lanjut, Ramli menjelaskan bahwa etos adalah daya tarik intelektual.
“Daya tarik intelektual adalah bagaimana seorang instruktur mampu menampilkan diri sebagai orang terpelajar dengan gaya atau performance yang dimilikinya,” terangnya.
Sementara bekal seorang instruktur kedua menurut Ramli adalah patos, yaitu daya tarik emosional.
“Seorang instruktur harus mampu menarik emosi para kader dengan berbagai pendekatan yang bisa membuat sesuatu tersbut menarik perhatian kader, khususnya materi perkaderan,” jelas Ramli dihadaoan 37 peserta LID yang berasal dari tiap-tiap komisariat yang ada di Malang.
Lebih lanjut Ramli menyampaikan bekal yang harus dimiliki seorang instruktur yang ketiga yaitu logos.
“Logos adalah keilmiahan seorang instruktur ketika menyampaikan sesuatu atau materi kepada kader,” terang Ramli.
(Baca juga: https://www.pwmu.co/43743/2017/11/imm-malang-raya-siap-gelorakan-visi-progresif-mencerahkan/)
Hal ini, menurut Ramli menjadi penting agar instruktur ketika berdialog dengan kadernya memiliki data yang real terjadi di masyarakat yang itu sekaligus bisa dijadikan contoh.
Pada akhir paparannya Ramli berharap kepada para instruktur agar tidak henti-hentinya meng-upgrade diri agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Karena perkaderan yang dimiliki oleh IMM tidak berhenti hanya pada satu masa saja, tapi berlanjut ke masa-masa lainnya.
Oleh karena itu Ramli berpesan kepada para instruktur agar sedini mungkin memiliki self develompent yang berkelanjutan.
“Ini bisa menjadi program bagi instruktur agar dalam kaderisasi yang dilaksanakannya tidak hanya sekedar mengisi materi tapi ada upaya pengembangan diri yang secara masif dilakukan,” kata Ramli yang juga ketua Fokal IMM Malang ini. (nam)