PWMU.CO – Kebencanaan dan dampak yang ditimbulkannya perlu menjadi perhatian semua pihak, tak terkecuali para mubaligh atau juru dakwah.
Seperti yang disampaikan Ahnaf Lubab, anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Menurutnya mubaligh yang terjun di daerah bencana perlu menguasai soal kebencanaan. “Banyak pemurtadan dan misionaris berkeliaran di daerah-daerah yang rawan dan terdampak bencana,” ujarnya di Malang, Sabtu (1/12/17).
Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah Rahmawati Husen PhD, pada kesempatan yang sama dalam Jambore Nasional Ke-2 Relawan Muhammadiyah di Dome UMM, Sabtu (1/12) menyatakan, pemahaman kebencanaan memang perlu masuk di semua lini.
Oleh karena itu, pihaknya berencana membuat panduan fikih bencana melalui Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
“Nantinya soal kebencanaan, seperti penanggulangan rawan bencana dan tanggap bencana bisa disampaikan melalui mimbar-mimbar majelis tabligh dan masjid,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Dr Raditya Jati MSi mengungkapkan, upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana salah satunya yang sangat penting adalah trauma healing.
“Psikososial sangat dibutuhkan, dan MDMC perannya sangat dibutuhkan.
Penanganan pascabencana berupa trauma healing ini terutama pada anak-anak yang masih rentan,” katanya. (amin)