PWMU.CO – Ternyata dunia ini sempit ya. Kalimat ini biasa diucapkan saat bertemu dengan orang lain dengan tidak sengaja pada tempat dan waktu yang tidak kita duga.
Seperti yang dialami Redaktur PWMU.CO Mohammad Nurfatoni. Ekspresi kaget yang tak dapat disembunyikan saat bertemu dengan teman hajinya, Selasa (5/12/17).
Saat itu, Fatoni—panggilan akrabnya—sedang menjalankan amanahnya sebagai penilai Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS) bersama tim penilai lainnya yaitu M Fadloli Aziz dan 2 kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
“Lho, Ibu Hajjah kok di sini?” tanya Fatoni dengan ekspresi terkejut.
Salah satu guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 2 Karangrejo Manyar Gresik Hj Irji’i SPdI membalas pertanyaan itu dengan senyuman dan anggukan kepala. Perasaan gembira menyelimutinya karena bertemu dengan teman satu rombongan haji.
“Di sana (saat haji), Pak Fatoni ini dikenal sebagai wartawan,” sambut Irji’i.
Obrolan pun berlanjut dengan hangat saling bercerita aktivitas pascahaji, keluarga, dan teman-teman.
“Wah ini reuni haji Ustadz, ceritanya,” celetuk Kepala MIM 2 Karangrejo Musyrifah. Semua orang jadi ikut tertawa mendengarnya.
“Pak Aziz di mana Bu?” tanya Fatoni sembari duduk santai di ruang lantai 1, menanyakan suaminya, H Abd Aziz, SPdI yang juga bersama saat haji.
“Ada di rumah, Pak. Sebentar lagi juga ke sini sekalian ngimami jamaah Asar,” jawab Irji’i.
“Jauh rumahnya?” Fatoni bertanya lagi.
“Tidak, dekat kok. Mampir ya nanti,” ucap Irji’i dengan nada penuh harap seorang teman yang selama 40 hari bersama satu rombongan, satu pesawat dan satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Baitul Atiq.
Melihat keceriaan ini, Musyrifah bisa melupakan perasaan tegang saat hampir 2 jam menunggu kedatangan tim juri LLSMS.
“Terkejut bercampur senang dan bangga bisa berbincang dengan sosok yang saya idolakan. He he,” ungkap dia pada PWMU.CO.
Sebelumnya Musyrifah mengaku sempat khawatir dan galau. “Jadi atau tidak ya penilaian LLSMS hari ini,” kata dia saat tim juri belum datang.
Hingga kurang lebih pukul 13.30 datanglah sebuah mobil berwarna putih mendekati sekolah. “Saat itulah, rombongan Tim Penilai LLSMS turun dari mobil satu persatu,” lanjutnya.
Musyrifah menceritakan ini kali ketiga ia bertemu dengan pria asal Lamongan itu. Pertemuan pertama terjadi secara tak sengaja saat ia mengantar keluarganya berangkat haji di Masjid Agung Gresik.
Musyrifah mengatakan, ia kenal Fatoni melalui FB. Saat mengantar haji itulah ia bisa jumpa darat.
Sedangkan pertemuan kedua berlangsung saat Fatoni menjadi salah satu instruktur dalam Pelatihan Guru Menulis yang diadakan Majelis Dikdasmen PDM Gresik. Saat itu Musyrifah menjadi peserta. Tapi kedatangan Fatoni ke sekolah yang dipimpinnya itu baru kali pertama.
“Meski sempat menunggu lagi 15 menit karena mereka shalat Dhuhur, namun saat melihat mereka keluar dari masjid Al Kautsar yang satu komplek dengan sekolah kami, membuat saya bersemangat menyapa mereka kembali,” tuturnya.
Setelah penilaian selesai, seluruh guru MIM 2 Karangrejo bersama Tim Penilai LLSMS berkumpul untuk mengakhiri pertemuan.
“Banyak masukan, ilmu, dan kritikan yang membangun,” kata Musyrifah.
Dia mengaku pertemuan tersebut sangat asyik karena di tengah-tengah perbincangan. “Selalu ada cerita-cerita kenangan haji Pak Fatoni bersama Ibu Irji’i dan Pak Aziz,” ucapnya sembari tersenyum bahagia.
Yang tak kalah seru, adalah perbincangan antara redaktur PWMU.CO dengan kontributornya.
Setelah pelatihan menulis itu, Musyrifah kemudian aktif menjadi kontributor PWMU.CO dan tulisan-tulisannya ditangani oleh Fatoni sebagai redaktur.
Kepada PWMU.CO, Musyrifah menyampaikan rasa syukurnya atas momen spesial dalam LLSMS yang tidak disangkanya.
“Ternyata ini menjadi momen reuni Haji Ustadz Fatoni. Sekaligus momen pertemuan saya dengan sang redaktur. Ha ha …,” ujarnya sambil tertawa lepas.
Selalu ada yang unik dalam perjumpaan kembali! (TS)